Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Temuan 11 Mayat Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Relawan Sebut Ada yang Masih Utuh

Kompas.com - 04/04/2023, 17:50 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Polisi menemukan 10 jenazah diduga korban pembunuhan dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, Mbah Slamet.

Penemuan 10 jenazah itu menambah total korban dukun pengganda uang di Banjarnegara menjadi 11 orang.

Komandan relawan FRB, Wanidi Ahmad Hamdani, menyebut korban pembunuhan dukun pengganda uang di Banjarnegara itu rata-rata orang dewasa.

Wanidi Ahmad Hamdani mengatakan, ada beberapa lubang yang dipakai untuk mengubur korban oleh tersangka.

"Di sini ada 4, yang atas ada dua. Kalau total kurang paham saat itu kita masih di bawah," ujar dia di lokasi penemuan jenazah korban di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (4/4/2023).

Baca juga: Dua Jasad Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Ditemukan, Total Korban Menjadi 12 Orang

2 mayat dalam satu lubang

Wanidi Ahmad Hamdani mengungkapkan, dalam satu lubang ada satu dan dua mayat.

Relawan tersebut membenarkan hingga kini sudah ditemukan 10 jenazah korban pembunuhan Mbah Slamet.

"Untuk pencarian, kita nunggu perintah komandan," kata Wanidi.

"Yang sudah ditemukan 10 korban. Kalaupun masih ada masih dalam pencarian. Ada tim sendiri terkait itu," papar dia.

Wanidi Ahmad Hamdani mengatakan, para warga di sekitar lokasi sangat ramai untuk melihat proses penggalian dan identifikasi jenazah.

Baca juga: Sosok Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang yang Bunuh 11 Orang di Banjarnegara, Ternyata Residivis

Untuk mencapai lokasi penguburan, kata dia, harus menempuh jalan berlumpur dan berjalan kaki sejauh 100 meter dari jalan raya Kalibening Wanayasa.

Pihak kepolisian disebut tidak menggunakan anjing pelacak dalam proses evakuasi. Namun, polisi mencari titik petunjuk dari pelaku.

Kasus tersebut terungkap saat polisi menerima laporan orang hilang atas nama PO (53), asal Sukabumi.

PO merupakan warga Sukabumi, Jawa Barat, yang hilang setelah berkunjung ke Banjarnegara untuk bertemu Mbah Slamet pada Kamis (23/3/2023).

Sebelum dinyatakan hilang, PO sempat mengirim pesan WhatsApp kepada pihak keluarga untuk datang ke rumah Mbah Slamet bersama aparat jika ia tidak ada kabar selama beberapa hari.

Baca juga: 5 Fakta Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Beraksi sejak 5 Tahun Lalu, Diduga Bunuh 10 Orang

Karena tidak mendapat kabar setelah kerabatnya itu mendatangi rumah Mbah Slamet, keluarga pun lapor ke Polres Banjarnegara.

Polisi kemudian menemukan PO telah dikubur di sebuah lahan perkebunan. Dari titik penguburan PO, polisi menemukan 10 jenazah lain di lokasi yang tidak jauh.

Adapun motif pembunuhan diduga terkait dengan aksi penipuan yang dilakukan pelaku selama lima tahun belakangan.

Mbah Slamet diketahui mengaku mempunyai kemampuan melipatgandakan uang kepada pasien yang datang untuk menggandakan uang.

PO dikabarkan sudah beberapa kali menyetorkan uang kepada Mbah Slamet untuk menggandakan uangnya.

Baca juga: Pemakaman Massal Disiapkan untuk Korban Pembunuhan Mbah Dukun Slamet

PO memberikan uang dengan total Rp 70 juta untuk digandakan kepada Mbah Slamet menjadi Rp 5 miliar.

Namun, uang yang digandakan kepada Mbah Slamet tidak kunjung menghasilkan.

Korban yang menagih uang itu membuat pelaku kesal hingga akhirnya tega melakukan pembunuhan dengan cara diracun.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain | Editor : Ardi Priyatno Utomo), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Regional
Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Regional
Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Regional
Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com