Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Diajak Berhubungan Intim, Wanita di Riau Dibunuh Adik Ipar

Kompas.com - 21/03/2023, 18:26 WIB
Idon Tanjung,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Indragiri Hulu (Inhu), Riau, menangkap LK (34), pembunuh kakak iparnya berinisial YM (35), di Kecamatan Seberida, Inhu, Senin (20/3/2023).

Kapolres Inhu AKBP Dody Wirawijaya mengatakan, LK membunuh YM karena sakit hati korban menolak berhubungan intim.

Baca juga: Terkuak Identitas Wanita Tewas Terbakar di Sigi, Wanita Berusia 22 Tahun

"Dari hasil pemeriksaan, motif pelaku membunuh korban karena sakit. Pelaku mengajak berhubung badan, tapi ditolak korban. Korban ini kakak ipar pelaku," ungkap Dody kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Mayat Wanita Tewas Terbakar di Dekat Sawah, Polisi Gelar Investigasi

Kronologi

Dody menjelaskan, peristiwa itu terungkap berawal dari penemuan mayat wanita di depan rumah kosong.

Mayat korban ditemukan dua pengembala kambing. Warga terkejut ternyata mayat itu adalah YM.

Saksi kemudian melaporkan kepada orangtua korban dan ketua RT setempat.

Setelah informasi ini sampai ke polisi, tim Satreskrim Polres Inhu dan Polsek Seberida langsung menuju lokasi kejadian.

"Anggota bersama dokter puskemas melakukan visum terhadap korban," kata Dody.

Dari hasil visum, terdapat luka akibat benda tumpul di kepala korban. Tengkorak bagian belakang retak, kulit terkelupas akibat diseret, luka lebam di bagian punggung dan kening serta hidung mengeluarkan buih.

Petugas kemudian melakukan penyelidikan. Sejumlah saksi dimintai keterangan.

Berselang delapan jam penyelidikan, petugas akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan tersebut.

"Pelaku saat ini diamankan untuk diproses hukum lebih lanjut," kata Dody.

 

Sakit hati

 

Dody menjelaskan, pelaku LK membunuh korban karena sakit hati korban menolak berhubungan badan.

Awalnya, LK sering memberikan perhatian terhadap YM. Adapun suami YM sudah setahun mendekam di penjara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com