Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Pendana Bom Bunuh Diri di Solo 2016 Silam, Galang Dana Miliaran Rupiah Lewat Medsos

Kompas.com - 20/03/2023, 20:57 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

 

SEMARANG, KOMPAS.com-Di balik teror bom bunuh diri di Mapolres Solo 2016, seorang eks napiter Munir Kartono, yang terlibat menggalang dana miliaran rupiah menceritakan pengalamannya.

Hal itu dia ungkapkan saat mengisi kuliah umum kebangsaan tentang Bahaya Virus Propaganda Radikalisme Terorisme di Media Sosial di Kampus Soegijapranata Catholic University (SCU) Semarang, Senin (20/3/2023).

Munir terlibat pendanaan ISIS, orang dekat dengan pentolan ISIS Bahrunnaim hingga memanfaatkan internet dan media sosial untuk menggalang pendanaan.

Baca juga: Lapas Lamongan Terima Pelimpahan Napiter dari Rutan Mako Brimob

 

Tak terkecuali, menyiapkan pendanaan bagi pengeboman di Solo, 2016 silam.

"Pendanaan lewat medsos yang terkumpul besar sekali, sampai miliaran. Kalau ditotal Rp 9 M sampai, bisa lebih malah. Dikirim ke posnya, ada yang membantu keluarga napiter, yang masuk penjara, ada yang membantu pendanaan berangkat ke Suriah, ada juga untuk aksi (teror bom) di Indonesia," kata Munir.

Diceritakan awalnya kelompoknya berafiliasi dengan ISIS, karena ISIS menerima dan dan mewadahinya. Menurutnya, ISIS menghargai jasa dan kontribusinya sehingga ia bergabung ke dalamnya.

"Sebetulnya saya tidak terpapar medsos. Tapi justru kami yang membuat propaganda. Kami memang menyasar segmen dari berbagai kalangan," ungkap Munir.

Baca juga: Cara Ali Fauzi Ajak Napiter-Eks Napiter Kembali Akui NKRI

Pihaknya menargetkan mulai anak muda hingga orang tua yang punya semangat keislaman, termasuk anak-anak band underground.

"Itu jadi target kami. Caranya, kami cari titik lemahnya. Apa yang mereka sukai. Celah-celah supaya kami bisa masuk ke tengah-tengah mereka," imbuhnya.

Saat memulai propaganda ISIS, medsos yang ia gunakan itu Twitter. Namun kemudian saat berkembang di Indonesia ia merambah platform Facebook, Telegram, dan platform lainnya.

"Karena memang seperti yang disampaikan Pak Densus, kami ini aslinya jemaah sosmed. Propaganda kami tergantung pada sosmed. Isu yang kita bawa banyak," lanjutnya.

Waktu menggencarkan propaganda, ia membawa narasi soal keadaan Suriah waktu itu.

"Bagaimana kita bisa membela Islam, kan itu jadinya isu agama. Baru kemudian kami tarik, Islam yang benar seperti apa. Siapa musuhnya. Jadi dari musuhnya jauh di Suriah sana, kami tarik jadi musuh di sini pun ada," katanya.

Pihanya juga menyasar anak usia sekolah, karena dianggap baru membangun idealisme dan memiliki semangat tinggi.

"Kalau orang dewasa punya pemikiran lain seperti keluarga. Kalau anak muda punya idealisme yang berkembang, dan itu yang kami manfaatkan. Banyak yang terpengaruh waktu itu. Saya sampai membuat majalah underground," ujarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com