"Ini pelajaran bagi kami semua. Dari pihak mandor, pihak warung dan pihak perusahaan. Walaupun ini tidak ada kaitannya dengan perusahaan tapi ini pelajaran bagi kami semua. Di mana seorang mandor tanpa ada perusahaan datang ke warung sekitar tidak mungkin. Jadi kita minta antara pihak mandor dan warung itu dipantau oleh perushaaan. Jadi nantinya tidak akan meninggalkan sisa duka seperti ini," ucap Dian.
Sebelumnya diberitakan, permasalahan utang mandor proyek pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah, kepada warung makan Restu Bunda menemukan titik terang.
Mandor yang masih memiliki utang makan para pekerjanya di warung milik Dian Ekasari (38) yang mencapai Rp145 juta segera dilunasi.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan ada itikad baik dari mandor proyek. Mereka berjanji ingin melunasi utang kepada pemilik warung makan.
"Masjid Gilingan (Masjid Raya Sheik Zayed) sudah ketahuan orang-orang siapa saja ya. Mengko lak dirampungke (nanti akan diselesaikan)," kata Gibran ditemui di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/3/2023).
"Ada (itikad baik dari mandor). Santai wae. Wis tak rampungke dekwingi bengi tenang aja (sudah saya selesaikan kemarin malam tenang saja)," sambung dia.
Putra sulung Presiden Jokowi ini mengungkapkan, dari keterangan mandor yang memiliki utang makan telah berjanji akan melunasi utang tersebut.
"Harus (melunasi). Duwit semono kok (uang segitu kok). (Mandor) janji untuk melunasi. Kemarin malam sudah janji (melunasi)," ungkap suami Selvi Ananda.
Menurut Gibran pihak rekanan juga tidak akan lepas tangan terkait persoalan tersebut.
Lebih lanjut Gibran berpesan kepada pemilik warung di Solo yang di sekitarnya ada pembangunan proyek supaya segera melapor jika menemukan kejanggalan terkait uang makan pekerja yang tidak dibayarkan.
"Jangan diterus-teruskan sampai kasbonnya numpuk Rp 145 juta. Itu sangat parah menurut saya," terang ayah Jan Ethes Srinarendra.
Sementara Manajemen PT Waskita Karya (Persero) Tbk. menegaskan tidak memiliki kewajiban untuk membayar utang mandor proyek Masjid Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah.
Baca juga: Diutang Rp 145 Juta oleh Pekerja Masjid Sheikh Zayed, Pemilik Warung Datangi Rumah Mandor
Seperti diketahui, salah satu pemilik warung yang ada di sekitar lokasi proyek, Dian (38) mengaku warungnya diutangi hingga ratusan juta.
Tak tanggung-tanggung jumlahnya mencapai Rp 145 juta. Pemilik warung Restu Bunda tersebut mengatakan utang tersebut adalah uang makan para pekerja proyek yang belum dilunasi.
Menanggapi berita tersebut, Project Manager SZGMS Solo Adriansyah mengatakan, sejak awal Perseroan dalam hal ini Tim Proyek sudah menginformasikan kepada warga dan warung-warung di sekitar lokasi proyek untuk tidak memberikan utangan kepada oknum mandor atau vendor.
Imbauan tersebut diberikan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang saat ini dialami oleh pemilik warung Restu Bunda.
“Dapat Perseroan sampaikan untuk pembayaran utang mandor ke warung bukan tanggung jawab Waskita hal itu dikarenakan para mandor Masjid Sheikh Zayed sudah dibayar 100 persen oleh Perseroan sesuai hak atas tanggung jawab pekerjaannya,” jelas Adriansyah.
Ia juga mengatakan terkait informasi yang disampaikan pemilik warung, tidak bisa dibenarkan sepenuhnya karena merupakan informasi sepihak, tidak berdasar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Pihak warung pernah mendatangi team proyek untuk meminta pertanggungjawaban, namun tim proyek menjelaskan bahwa kewajiban Waskita terhadap Mandor tersebut telah diselesaikan dan tim proyek meminta pihak warung untuk menghubungi langsung para mandor tersebut,” tambah Adriansyah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.