Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir 2 Meter Rendam Ribuan Rumah di Musi Rawas Sumsel

Kompas.com - 14/03/2023, 16:15 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MUSI RAWAS, KOMPAS.com- Ribuan rumah dalam tiga kecamatan di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan terendam banjir setinggi dua meter yang berlangsung sejak Senin (13/2/2023).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan mencatat, setidaknya ada 18 desa di tiga Kecamatan yang terendam banjir tersebut. Lokasi itu berada di Kecamatan BTS Ulu Cecar, Muara Kelingi, dan Sukakarya.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumatera Selatan Ansori mengatakan, dari laporan yang mereka terima, setidaknya ada 8.500 jiwa yang terkena dampak banjir.

Baca juga: Sungai Musi Makin Keruh karena Banjir, PDAM Kurangi Produksi Air Bersih di Palembang

Banjir paling parah tersebut merendam 10 desa di Kecamatan Muara Kelingi.

“Saat ini ketinggian air sudah mencapai dua meter terutama warga yang tinggal di bantaran sungai,” kata Ansori, Selasa (14/3/2023).

Ansori menjelaskan, seluruh warga yang ada di tiga Kecamatan tersebut kini telah berhasil dievakuasi. Mereka semua memilih tinggal di tempat sanak saudara yang tidak terkena dampak banjir.

“Sejauh ini belum ada yang tinggal di tempat pengungsian,” ujarnya.

Kejadian banjir tersebut, merupakan peristiwa besar sejak lima tahun terakhir.

Menurut Ansori, penyebab tingginya air akibat adanya luapan sungai Muara Kelingi yang terkena dampak banjir kiriman dari Kabupaten Lahat dan Muara Enim beberapa waktu lalu.

“Muara Enim, Lahat dan Musi Rawas ini dialiri oleh sungai yang sama, sehingga ini merupakan turunan dari banjir di beberapa tempat kemarin,” ujarnya.

Baca juga: Banjir Luapan Sungai Kuantan Landa 3 Kecamatan di Kuansing Riau, Warga Dievakuasi

Sementara itu, Kepala Kantor SAR Palembang Hary Marantika menambahkan, mereka telah mengirimkan 21 personel untuk membantu mengevakuasi warga.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru memperingatkan agar peristiwa ini menjadi pelajaran bagi Pemerintah kabupaten dan kota yang terkena dampak untuk menjaga kondisi alam sekitar.

 

Penyebab banjir yang terjadi di wilayah Sumsel tersebut rata-rata diakibatkan banyaknya hutan bentang alam yang kini telah mulai hilang.

"Ada dua hal yang menjadi penyebab banjir yakni gundulnya hutan dan sedimentasi sungai.Ini harus jadi perhatian Pemerintah daerah,” ujarnya.

Baca juga: Sepekan Diguyur Hujan, 7 Wilayah di Sumsel Terendam Banjir sampai 2 Meter, Lahat Alami Kerusakan Terparah

Herman berharap adanya edukasi ke masyarakat serta korporasi yang memiliki wilayah dapat menjaga kawasan hutan sekitar.

“Kalau benar-benar dijaga banjir besar tidak akan terulang. Perlu sanksi tegas bagi mereka yang gagal menjaga lingkungan sekitar,”tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com