Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Anaknya Tergeser di FK Unila, Orangtua Ini Bawa Rp 300 Juta Naik Ojek untuk Bayar "Infak"

Kompas.com - 07/03/2023, 14:48 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi


LAMPUNG, KOMPAS.com - Orangtua mahasiswa yang diduga masuk Universitas Lampung (Unila) jalur suap nekat membawa uang Rp 300 juta naik ojek ke tempat pertemuan untuk membayar uang "infak" (kode suap kasus PMB Unila).

Pengakuan itu disampaikan Linda Fitri saat menjadi saksi di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Selasa (7/3/2023).

Uang sebanyak Rp 300 juta tersebut diakuinya untuk biaya penitipan putrinya berinisial FL yang hendak masuk via jalur SNMPTN (jalur reguler).

Baca juga: Hakim Heran Dekan dan Wadek Unila Beri THR ke Eks Rektor Karomani: Bawahan Kok Ngasih ke Atasan

"Iya, Pak. Rp 300 juta. Daripada anak saya digeser," kata Linda, Selasa siang.

Uang ini diserahkan Linda kepada kenalannya yang bekerja sebagai PNS di Unila, yakni POM.

Linda mengaku uang tersebut dibawanya dengan menumpang ojek online dari kediamannya ke Masjid Ad Dhua di Way Halim.

Baca juga: Dekan dan Wadek Kasih Mantan Rektor Unila Karomani THR, Hakim: Ini Logikanya Terbalik

"Saya naik GoJek, Pak. Ketemuan di Masjid Ad Dhua di Way Halim," kata Linda.

"Ibu bawa uang segitu naik ojek?" tanya majelis hakim.

"Iya, Pak, daripada anak saya digeser," jawab Linda.

Kronologi penitipan

Linda mengatakan, penitipan itu bermula saat dia menghubungi POM, yang merupakan kenalannya.

Ketika itu dia hendak bertanya terkait proses masuk jalur mandiri.

"Dia (POM) bilang nggak ada kuota kalau mandiri. Dia saranin lewat SNMPTN," kata Linda.

Sebelum pendaftaran SNMPTN, POM sempat menghubunginya dan menanyakan apakah jadi dititipkan.

"Dia nanya jadi nggak," kata Linda.

Linda mengaku tidak mengetahui bagaimana proses pentipan itu. Dia baru tahu setelah putrinya lulus ternyata POM berhubungan dengan Fajar Pamukti (staf Unila).

"Katanya sama adiknya, namanya Fajar Pamukti, sama sama kerja di Unila," kata Linda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com