Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Sopir Truk Terjebak Kemacetan Parah di Jalur Pantura Pati-Rembang, Dikomplain Pabrik hingga Ongkos Perjalanan Bengkak

Kompas.com - 03/03/2023, 14:24 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kemacetan parah terjadi di jalur pantura Pati-Rembang, Jawa Tengah (Jateng). Hingga Jumat (3/3/2023) siang, kendaraan masih mengular.

Kejadian ini berimbas kepada para sopir truk, salah satunya Rio. Akibat kemacetan ini, dia dikomplain oleh pabrik.

Rio adalah sopir kontainer yang membawa partikel barang untuk lemari. Dia berangkat dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Tangerang, Banten.

"Pabrik komplain," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Cerita Sopir Kontainer yang Terjebak Kemacetan Parah di Jalur Pantura Pati-Rembang: Pabrik Komplain

Rio mengatakan, dia sudah 24 jam terjebak kemacetan. Ia biasanya sampai ke tujuan dalam dua hari. Namun, karena kemacetan ini, durasi tempuhnya menjadi dua kali lipat.

"Biasanya berangkat Kamis sampai Sabtu, kalau ini mungkin nyampe Senin," ucapnya.

Dia mengaku lebih memilih lewat jalur biasa ketimbang jalan tol karena keterbatasan uang saku.

"Uangnya sakunya tipis kalau lewat tol. Daripada bayar tol mending buat makan," ungkapnya.

Sopir truk lainnya, Mawan, menuturkan, kemacetan ini membuat ongkos perjalanannya membengkak. Pasalnya, dirinya harus mengeluarkan uang ekstra untuk makan dan minum. Uang itu diambil dari dompetnya sendiri.

"Otomatis pendapatan juga berkurang. Kebutuhan bahan bakar juga pastinya otomatis membengkak," tuturnya, Kamis (2/3/2023), dikutip dari Tribun Muria.

Baca juga: Cerita Syaikhu, Terjebak Macet di Jalan Pantura Pati-Rembang Semalaman, Truknya Hanya Jalan 2 Meter

Mawan menjelaskan, dirinya sudah terjebak macet sejak Kamis pagi.

"Saya dari Jakarta mau ke Surabaya. Dari jam 6 tadi belum bergerak sama sekali," terangnya.

Hal senada juga diungkapkan Syaikhu, sopir truk asal Tegal, Jateng, yang hendak ke Surabaya. Kemacetan ini juga membuatnya mengeluarkan ongkos lebih.

"Makan dan minum beli sendiri," jelas sopir truk yang terjebak macet sejak Rabu (1/3/2023) sekitar pukul 22.00 WIB ini.

Baca juga: Jalur Pantura Pati-Rembang Macet 20 Km Diduga karena Kerusakan Jembatan Juwana

 

Penyebab kemacetan parah di jalur pantura Pati-Rembang

Kemacetan terjadi di Jalur Pantura Pati-Rembang, tepatnya di Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Jumat (3/3/2023)KOMPAS.COM/ARIA RUSTA YULI PRADANA Kemacetan terjadi di Jalur Pantura Pati-Rembang, tepatnya di Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Jumat (3/3/2023)

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pati Kompol Asfauri menyampaikan, kemacetan arus lalu lintas di jalur pantura Pati-Rembang disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya adalah pembangunan Jembatan Juwana.

Selain itu, di jalur tersebut terdapat pekerjaan perbaikan Jalan Batangan berupa penggantian beton, yang mana satu lajur dibongkar. Meski demikian, lajur lain bisa dilewati kendaraan.

Baca juga: Jalur Pantura Pati-Rembang Macet Parah, Mengular sampai 20 Km

Asfauri juga menilai, kerusakan jalan juga memicu kemacetan.

"Dalam waktu beberapa hari terakhir ini, curah hujan juga sangat tinggi, sehingga memperparah kondisi jalan Juwana-Batangan yang sudah rusak." paparnya, Kamis.

"Bahu jalan yang menjadi lintasan kendaraan juga menjadi ambles, sehingga menimbulkan perlambatan arus lalu lintas," imbuhnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana | Editor: Ardi Priyatno Utomo)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMuria.com dengan judul Jalur Pantura Pati-Rembang Macet Total, Sehari Semalam Truk Syaikhu Cuma Jalan 2 Meter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com