Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Penculikan Anak Berujung 10 Orang Tewas di Wamena...

Kompas.com - 24/02/2023, 15:18 WIB
Pythag Kurniati

Editor

JAYAWIJAYA, KOMPAS.com- Sebanyak 10 orang tewas dan puluhan orang luka-luka dalam peristiwa kericuhan yang terjadi di Kelurahan Sinakma, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023).

Kericuhan yang berujung duka itu diduga dipicu isu penculikan anak.

Baca juga: Ricuh karena Isu Penculikan Anak Pecah di Jayawijaya, 9 Tewas dan 6 Terluka

Tuduhan penculikan

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengemukakan, mulanya ada warga Sinakma yang memberhentikan sebuah mobil pedagang kelontong.

Mobil itu dicegat lantaran warga menduga mereka menculik seorang anak.

Selanjutnya ada warga yang kemudian melapor ke kepolisian hingga Kapolres Jayawijaya AKBP Hesman S Napitupulu pun turun tangan.

"Kapolres mendatangi lokasi kejadian untuk bernegosiasi dengan warga," kata Benny di Mimika, Kamis.

Baca juga: Korban Kericuhan di Jayawijaya Bertambah, 10 Tewas dan 18 Terluka

Penyerangan

Upaya penyelesaian masalah berjalan. Kapolres membujuk warga berembuk di Mapolres.

Namun tiba-tiba datang sekelompok massa yang membuat keributan hingga berteriak-teriak.

Massa menyerang polisi dan mengejar warga yang dituduh menculik. Penyerangan itu membuat polisi mengeluarkan tembakan peringatan.

"Tapi tak diindahkan massa yang justru semakin brutal," kata Benny.

10 tewas

Menurut Benny situasi semakin tak terkendali, meski pasukan Brimob dan TNI telah datang ke lokasi.

"Karena terdesak, aparat keamanan kemudian terpaksa melepaskan tembakan ke arah massa sehingga dilaporkan ada sembilan warga tewas dan enam luka-luka," kata dia.

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengonfirmasi jumlah korban bertambah menjadi 10 orang.

Baca juga: 10 Warga Tewas akibat Kericuhan di Jayawijaya, Polda Papua Kirim Tim Investigasi

"Korban itu 10 orang (tewas), delapan dari masyarakat asli Papua dan dua dari pendatang," katanya, Jumat (24/2/2023).

Selain itu 18 orang mengalami luka-luka termasuk seorang perwira polisi.

"16 kena batu dan dua orang kena panah," ujar dia.

Toko dan rumah dibakar

Kapolda juga mengungkapkan bahwa ada belasan rumah dan toko yang dibakar.

"Ada dua ruko dan 13 rumah yang dibakar," papar Kapolda.

Selain itu kendaraan TNI-Polri juga mengalami kerusakan.

"Rusak akibat terkena lemparan batu," imbuh dia.

Baca juga: Korban Kericuhan di Jayawijaya Bertambah, 10 Tewas dan 18 Terluka

Tim investigasi diterjunkan

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).KOMPAS.com/Rahel Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Polda Papua menerjunkan tim dari Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) untuk mengusut peristiwa tersebut.

"Saya telah menginstruksikan Kabid Propam ke Wamena untuk evaluasi secara menyeluruh pola penanganan," ujar Fakhiri.

Menurutnya, diduga ada pihak yang melakukan provokasi.

"Kami tidak mau masalah ini terulang lagi, ada yang provokasi sehingga terjadi masalah itu akibatnya jatuhnya korban karena hoaks," kata dia.

Polda Papua memastikan telah mengirim personel Brimob ke Wamena untuk membantu memulihkan keamanan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Papuam Dhias Suwandi | Editor: Andi Hartik, Dheri Agriesta, Krisiandi, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com