Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PBNU Bilang Tak Haram Warga NU Coblos PAN, Muhaimin: Dari Dulu Juga Begitu

Kompas.com - 22/02/2023, 21:04 WIB
Achmad Faizal,
Krisiandi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengaku tidak khawatir tentang pernyataan Ketua Umum PBNU Yahya Kholil Staquf yang menyebut warga NU tidak haram mencoblos Partai Amanat Nasional (PAN).

"Dari dulu ya memang begitu, saya rasa tidak ada yang baru," kata Muhaimin Iskandar di Surabaya, Rabu (22/2/2023).

Karena itu dia menganggap statmen tersebut bukanlah ancaman dan dia tidak khawatir kehilangan pemilih dari Nahdatul Ulama (NU).

"Bukan (ancaman), biasa saja," jelasnya.

Baca juga: Muhaimin Mengaku Tak Tahu Prabowo Jamu Khofifah Makan Malam

Menurutnya, Said Aqil Siradj memimpin PBNU, pengurus PBNU juga dari banyak partai. Ada dari Golkar hingga dari PDI Perjuangan.

"Sekarang di eranya Yahya Kholis Staquf juga sama, tidak ada yang baru," ujarnya.

Saat membuka peringatan Satu Abad NU yang digelar PAN di Surabaya, Sabtu (18/7/2023) lalu, Ketua Umum PBNU Yahya Kholil Staquf menegaskan bahwa NU tidak mempermasalahkan warganya memilih Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai wadah aspirasi politik.

"Saya perlu tegaskan bahwa warga NU tidak haram mencoblos PAN," katanya.

Menurut Gus Yahya, berhasil bertransformasi menjadi partai yang terbuka dan rasional.

"Kita tahu bahwa dulu PAN dibentuk dengan basis ormas Muhammadiyah, tapi sekarang lebih terbuka," jelasnya.

Baca juga: Unggah Foto dan Kutipan Muhaimin Iskandar di Medsos, PPK di Nunukan Kaltara Dicopot

Bahkan saat puncak peringatan Satu Abad NU di Sidoarjo beberapa waktu lalu menurut Gus Yahya, Muhammadiyah medukung penuh.

"Masjid, sekolah, kantor dibuka untuk melayani warga NU yang datang, saya sangat terharu," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com