Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solo dan Sukoharjo Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir

Kompas.com - 18/02/2023, 18:50 WIB
Labib Zamani,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kota Solo dan Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, telah menetapkan status tanggap darurat banjir.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto seusai menggelar rapat koordinasi penanganan banjir Solo dan Sukoharjo di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (18/2/2023).

"Statusnya sudah dikeluarkan baik oleh Bupati Sukoharjo, oleh Bapak Wali Kota Solo statusnya tanggap darurat dan ini berlaku 14 hari ke depan," kata Suharyanto.

Baca juga: Seorang Warga Terdampak Banjir Solo Meninggal Dunia di Pengungsian, Camat: Sudah Sepuh

Pihaknya berharap, sebelum 14 hari dampak banjir baik di Solo maupun Sukoharjo sudah tertangani dengan baik.

Kemudian juga langkah mitigasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi dapat dilakukan. Sehingga ketika curah hujannya sama atau lebih besar dampaknya tidak besar seperti sekarang.

"Itu artinya langkah mitigasi ada hasilnya," sambung dia.

Baca juga: Update Banjir Solo: 16 Kelurahan Terendam, 21.846 Warga Terdampak

Dalam kesempatan itu, BNPB juga menyerahkan secara simbolis bantuan kepada warga terkena dampak banjir di Solo dan Sukoharjo.

Hadir dalam penyerahan bantuan Bupati Sukoharjo Etik Suryani dan Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Ahyani mewakili Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

"Kita ketahui bersama beberapa hari yang lalu terjadi banjir cukup besar di Solo dan di Sukoharjo akibatnya hampir sama karena curah hujan yang cukup tinggi kemudian juga limpahan air dari Bengawan Solo," kata Suharyanto.

Menurut Suharyanto laporan dari Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo dan Sukoharjo hari ini masih ada warga yang mengungsi, meski banjir sudah surut.

"Tetapi tentu saja pemerintah pusat hadir langsung untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak berupa anggaran dana siap pakai yang bisa digunakan saat tanggap darurat, logistik dan perlengkapan yang dibutuhkan seperti tenda, selimut, matras, ada beberapa perahu, dan pompa. Mudah-mudahan ini bisa meringankan masyarakat yang terdampak banjir," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com