SOLO, KOMPAS.com - Kota Solo dan Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, telah menetapkan status tanggap darurat banjir.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto seusai menggelar rapat koordinasi penanganan banjir Solo dan Sukoharjo di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (18/2/2023).
"Statusnya sudah dikeluarkan baik oleh Bupati Sukoharjo, oleh Bapak Wali Kota Solo statusnya tanggap darurat dan ini berlaku 14 hari ke depan," kata Suharyanto.
Baca juga: Seorang Warga Terdampak Banjir Solo Meninggal Dunia di Pengungsian, Camat: Sudah Sepuh
Pihaknya berharap, sebelum 14 hari dampak banjir baik di Solo maupun Sukoharjo sudah tertangani dengan baik.
Kemudian juga langkah mitigasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi dapat dilakukan. Sehingga ketika curah hujannya sama atau lebih besar dampaknya tidak besar seperti sekarang.
"Itu artinya langkah mitigasi ada hasilnya," sambung dia.
Baca juga: Update Banjir Solo: 16 Kelurahan Terendam, 21.846 Warga Terdampak
Dalam kesempatan itu, BNPB juga menyerahkan secara simbolis bantuan kepada warga terkena dampak banjir di Solo dan Sukoharjo.
Hadir dalam penyerahan bantuan Bupati Sukoharjo Etik Suryani dan Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Ahyani mewakili Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
"Kita ketahui bersama beberapa hari yang lalu terjadi banjir cukup besar di Solo dan di Sukoharjo akibatnya hampir sama karena curah hujan yang cukup tinggi kemudian juga limpahan air dari Bengawan Solo," kata Suharyanto.
Menurut Suharyanto laporan dari Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo dan Sukoharjo hari ini masih ada warga yang mengungsi, meski banjir sudah surut.
"Tetapi tentu saja pemerintah pusat hadir langsung untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak berupa anggaran dana siap pakai yang bisa digunakan saat tanggap darurat, logistik dan perlengkapan yang dibutuhkan seperti tenda, selimut, matras, ada beberapa perahu, dan pompa. Mudah-mudahan ini bisa meringankan masyarakat yang terdampak banjir," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.