Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Insiden Susi Air, Sejumlah Warga Distrik Paro Mengungsi ke Kenyam, Nduga

Kompas.com - 10/02/2023, 05:31 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Kapolres Nduga AKBP Rio Aleksander Penelewan mengatakan, warga Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, mengungsi ke Distrik Kenyam karena takut menjadi korban kekejaman kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

"Ada informasi, setelah kejadian pembakaran pesawat Susi Air yang dilakukan kelompok Egianus, masyarakat di Distrik Paro semuanya keluar. Mereka berpindah tempat ke Kenyam, mereka mau tinggal di rumah keluarganya di Kenyam," ujar Rio di Timika, Kamis (9/2/2023).

Baca juga: Kronologi Versi Pj Bupati Nduga, 15 Pekerja Bangunan Diancam KKB Sebelum Insiden Susi Air

Rio menyebut, sudah ada beberapa warga dari Distrik Paro yang tiba di Kenyam. Mereka tinggal di rumah saudaranya.

Polres Nduga sedang berusaha menggali informasi dari warga itu terkait situasi di Distrik Paro. Polisi juga mencari tahu lokasi warga lainnya.

Menurut Rio, jarak tempuh dari Distrik Paro menuju Kenyam cukup jauh. Berdasarkan informasi masyarakat sekitar, dibutuhkan waktu hingga empat hari untuk tiba di Kenyam.

"Bagi yang kuat itu bisa ditempuh dalam tiga sampai empat hari, ada laporan ada anak-anak, ada yang sakit, ada orang tua ikut jalan juga," kata dia.

Rio mengaku, TNI-Polri sedang berusaha mencari tahu jumlah warga Paro yang berjalan kaki ke Kenyam, termasuk keberadaan mereka.

"Kita sedang deteksi apakah ada kendala dalam perjalanan," cetusnya.


Di antara warga yang sedang menuju Kenyam, Rio mengaku mendapat informasi yang menyatakan ada warga Paro yang meninggal dalam perjalanan.

Namun setelah didalami, diketahui warga yang dimaksud dalam keadaan sakit dan tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com