KUPANG, KOMPAS.com - HN (22), seorang perempuan asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), diamankan aparat kepolisian Resor Kupang Kota.
Dia diamankan karena dikira sebagai penculik anak oleh warga Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Baca juga: Aniaya Pedagang karena Tak Berikan Rokok, 2 Pelajar di Kupang Ditangkap
Padahal, HN mendatangi tempat itu untuk mencari seorang temannya bernama Yuli.
"Kita amankan kemarin dan kita periksa yang bersangkutan bersama sejumlah saksi, hingga tadi malam," kata Kepala Kepolisian Resor Kupang Kota Komisaris Besar Polisi Rishian Krisna, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Selasa (7/2/2023).
Hasil pemeriksaan, lanjut Krisna, HN tidak punya niat menculik anak, tetapi hanya mencari temannya.
Kejadian itu, kata Krisna, bermula ketika HN keluar dari rumah neneknya di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo. HN menumpang mobil angkutan kota lampu 6 dan turun di Patung Kirab Kelurahan Fatululi.
Selanjutnya, HN menuju ke rumah kos di sekitar SD Bertingkat 2, Kelurahan Fatululi, untuk mencari temannya bernama Yuli.
Namun, yang dicari tidak ditemukan. Yuli yang biasa disapa Bete, pernah tinggal bersama seorang warga bernama Rosalin.
Saat berada di rumah Rosalin, HN bertemu anak Rosalin bernama Welpi. HN lalu menanyakan keberadaan Rosalin.
"Welpi lalu menjawab kalau ibunya ada di dapur. Kemudian HN berpapasan dengan anak kecil berinisial S. HD pun memegang tangan S," kata Krisna.
Tak berselang lama, Rosalin datang dan langsung menepis tangan HN. Rosalin langsung menarik S.
Rosalin pun bertanya alasan HN memegang tangan S. Belum sempat menjawab pertanyaan itu, HN dikerubungi sejumlah warga yang langsung menginterogasinya.
HN pun hanya terdiam saat dikerubuti warga. Warga pun merekam video dan mengunggah ke media sosial dan akhirnya viral.
Informasi ini sampai ke aparat Kepolisian Sektor Oebobo. Polisi yang datang, kemudian mengamankan HN, Rosalin, dan S ke Markas Polsek Oebobo dan selanjutnya dibawa ke Markas Polres Kupang Kota.
"Ketiganya dibawa ke Polresta Kupang Kota untuk dilakukan pemeriksaan guna mengungkap motif dari kejadian tersebut," kata Krisna.
Berdasarkan penyelidikan, HN dan Rosalin pernah saling kenal. HN pernah bertamu ke rumah Rosalin pada 2015. Rosalin juga memastikan Yuli yang biasa disapa Bete pernah tinggal di rumahnya.
Baca juga: Hujan Deras Guyur Kabupaten Kupang, Tembok Penahan Tanggul Jebol
"Setelah dipertemukan dengan HN, Rosalin ingat bahwa pada tahun 2015 HN pernah ke rumah Rosalin dan bertemu Yuli alias Bete. S ini adalah anak dari Yuli," ungkap Krisna.
Krisna pun secara tegas menyebut video viral dan pemberitaan melalui media sosial yang menyebut terjadi penculikan anak di SD Bertingkat 2 Kelurahan Fatululi, tidak benar.
"Kita minta warga untuk tidak panik dan segera lapor polisi jika mendapat informasi terkait sebuah tindak pidana dan jangan cepat cepat menjustifikasi sebelum pihak kepolisian melakukan penyelidikan dan penyidikan," pesan Krisna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.