Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

13 Pelajar di Lhokseumawe Ditangkap karena Tawuran, Psikolog Sebut Salah Satu Pemicunya Gim

Kompas.com - 31/01/2023, 17:02 WIB

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Sebanyak 13 pelajar diamankan polisi karena terlibat tawuran berdarah di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Dalam aksinya, para pelajar ini membawa senjata tajam jenis parang, celurit dan pisau.

Anggota DPRA Aceh, Tantawi, dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/1/2023) menyebutkan, perlu langkah serius Dinas Pendidikan Provinsi Aceh dan Cabang Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe untuk membuat sistem terpadu penanganan tawuran antar pelajar.

“Dalam catatan kami di DPRA, ini kasus kedua terjadi di Lhokseumawe. Ini butuh perhatian dan intervensi khusus, agar peristiwa yang sama tidak terulang lagi,” kata Tantawi.

Baca juga: Puluhan Orang Bermotor Diduga Pelajar Tawuran di Jalan Kertodoningrat Kulon Progo, Polisi Kejar Pelaku Lewat Petunjuk CCTV

Dia menyebutkan, langkah responsif perlu dilakukan antar sekolah, sehingga tidak ada lagi remaja yang terlibat tawuran.

“Apalagi ini sudah membawa senjata tajam. Ini sungguh mencoreng dunia pendidikan Aceh. Maka, kita harus segera turun ke sekolah, menemukan titik akar masalahnya,” terangnya.

Pemicu tawuran

Sementara itu, Direktur Lembaga Psikologi Tandaseru, Lhokseumawe, Lailan F Saidina menyebutkan, kondisi yang dialami pelajar terlibat tawuran itu diduga faktor gim atau tontonan bernuansa kekerasan secara berulang.

“Sehingga terjadi konformitas, di mana seseorang mengubah perilaku individunya menjadi perilaku yang diterima kelompoknya," ujar Lailan dihubungi melalui telepon.

Dia mendeteksi perkelahian antar kelompok, terutama yang melibatkan remaja usia 15-19 tahun, kemungkinan dipicu oleh beberapa faktor penyebab perilaku konformitas, yakni:

  • Pertama, ingin menghilangkan beban pelajaran atau melampiaskan kekesalan.
  • Kedua, karena kesenangan, perkelahian dirasakan sebagai hal yang asyik dan seru, meskipun terluka.
  • Ketiga, karena kesetiakawanan dalam satu kelompok, agar kehadirannya di kelompok tertentu diterima dan dihargai.

Baca juga: 13 Pelajar di Lhokseumawe Ditangkap karena Tawuran, 3 Orang Terluka dan Sajam Disita

“Artinya, pengaruh kelompok terhadap perilaku seseorang itu sangat kuat, bahkan seseorang akan meninggalkan norma individu meskipun baik ketika menjadi bagian dari kelompok dengan norma buruk sebagai identitas sosial,” sebutnya.

Dia mengajak orang tua, lingkungan institusi pendidikan dan masyarakat umum untuk merubah perilaku pelajar itu secara individu.

“Ini harus ditangani sangat personal,” terangnya.

Sebelumnya diberitakan, 13 pelajar ditahan polisi dan kini menjalani pemeriksaan di Mapolres Lhokseumawe. Mereka terlibat tawuran dan tiga korban luka dengan kondisi luka bacok pada kaki dan tubuh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Profil Benaia Manasye Lintjewas, Pria Asal Kendari yang Jadi Tentara AS, Peringkat Pertama di Angkatannya

Profil Benaia Manasye Lintjewas, Pria Asal Kendari yang Jadi Tentara AS, Peringkat Pertama di Angkatannya

Regional
Tradisi Mandi Balimau Kasai Jelang Ramadhan di Kampar, Polisi Dikerahkan untuk Pengamanan

Tradisi Mandi Balimau Kasai Jelang Ramadhan di Kampar, Polisi Dikerahkan untuk Pengamanan

Regional
Kabur dari Tempat Penampungan, 12 Imigran Rohingya dan 1 Terduga Agen Asal Myanmar Ditangkap

Kabur dari Tempat Penampungan, 12 Imigran Rohingya dan 1 Terduga Agen Asal Myanmar Ditangkap

Regional
Tarif Tol Palembang-Lampung Terbaru 2022

Tarif Tol Palembang-Lampung Terbaru 2022

Regional
Pasca-penembakan Tukang Ojek di Puncak Papua Tengah, TNI-Polri Tembak 3 Anggota KKB

Pasca-penembakan Tukang Ojek di Puncak Papua Tengah, TNI-Polri Tembak 3 Anggota KKB

Regional
Toko Aksesoris di Kuningan Dirampok di Siang Bolong, Karyawan Terluka Diduga Dianiaya Pelaku

Toko Aksesoris di Kuningan Dirampok di Siang Bolong, Karyawan Terluka Diduga Dianiaya Pelaku

Regional
Tarawih Perdana di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo: Akan Digelar Malam ini, 23 Rakaat

Tarawih Perdana di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo: Akan Digelar Malam ini, 23 Rakaat

Regional
Seorang Polisi di Riau Dikeroyok dan Ditikam, 3 Orang Ditangkap

Seorang Polisi di Riau Dikeroyok dan Ditikam, 3 Orang Ditangkap

Regional
Pemantauan Hilal di Manokwari Papua Barat Terhalang Awan Tebal

Pemantauan Hilal di Manokwari Papua Barat Terhalang Awan Tebal

Regional
Update Pembebasan Kapten Philip, Kapolres Nduga: Ada Informasi Pilot Sedang Sakit

Update Pembebasan Kapten Philip, Kapolres Nduga: Ada Informasi Pilot Sedang Sakit

Regional
Disdikbud Jateng Dukung 586 PPPK di Jateng yang Sempat Dibatalkan agar Segera Dapat Penempatan

Disdikbud Jateng Dukung 586 PPPK di Jateng yang Sempat Dibatalkan agar Segera Dapat Penempatan

Regional
Nasib 2 ASN yang Selingkuh dan Foto Ciumannya Tersebar di Medsos, Diperiksa Disdik hingga Diberhentikan Sementara

Nasib 2 ASN yang Selingkuh dan Foto Ciumannya Tersebar di Medsos, Diperiksa Disdik hingga Diberhentikan Sementara

Regional
Pemantauan Hilal Dilakukan di Pantai Masni Manokwari dan Sorong

Pemantauan Hilal Dilakukan di Pantai Masni Manokwari dan Sorong

Regional
Tarif Tol Semarang-Surabaya Terbaru 2023

Tarif Tol Semarang-Surabaya Terbaru 2023

Regional
Marak Keluarga Pejabat Pamer Kekayaan, Wagub Kepri Minta ASN Tak Hedon

Marak Keluarga Pejabat Pamer Kekayaan, Wagub Kepri Minta ASN Tak Hedon

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke