Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Paguyuban: Seluruh Kades di Probolinggo Setuju Jabat 9 Tahun

Kompas.com - 26/01/2023, 20:31 WIB
Ahmad Faisol,
Krisiandi

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Ketua Paguyuban Kepala Desa (Kades) Kabupaten Probolinggo Suprianto mengatakan, seluruh atau sebanyak 325 kades di Probolinggo mendukung masa jabatan kades 9 tahun dalam satu periode.

Menurutnya, perpanjangan masa jabatan itu untuk efisiensi, baik dari sisi biaya maupun dinamika politik tingkat desa.

"Efisiensi secara politik kita mengurangi kegaduhan. Juga efisiensi dari sisi biaya. Pilkades itu butuh biaya tidak sedikit. Dengan sembilan tahun, kegaduhan dan biaya bisa diefisiensikan," kata Suprianto bersama sejumlah kades koordinator wilayah di kantor Desa Sumberlele, Kecamatan Kraksaan, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Pesan Ganjar ke Para Kades: Sudahlah, Kekuasaan Itu Tak Ada Habisnya

Suprianto menambahkan, dengan masa jabatan sembilan tahun, potensi pembangunan di desa bisa lebih maksimal. Kades membangun desa juga lebih nyaman karena punya banyak waktu.

Energi bisa dimaksimalkan untuk pelayanan dan pembangunan, tidak dihabiskan dalam dinamika politik dan biaya Pilkades.

"Seluruh kades 325 se-Kabupaten Probolinggo setuju masa jabatan dari 6 tahun menjadi 9 tahun," kata Suprianto.

Baca juga: Usulan Kades 9 Tahun Diduga Dampak dari Wacana Presiden 3 Periode

Masa jabatan kades sembilan tahun bagi para kades, tidak terlalu berlebihan. Suprianto mengatakan, peran kades bisa optimal dalam menunjang pembangunan nasional. Maka layak jika perpajangan masa jabatan diupayakan.

"Ada kendala implementasi pembangunan di bawah tepatnya di desa. Sifat pelayanan selalu mengikuti harapan masyarakat secara luas. Itu menjadi bahan pertimbangan kami sehingga ikut bergabung unjuk rasa ke Jakarta menuntut perpanjangan masa jabatan kades beberapa waktu lalu," jelas Suprianto yang juga kades Sumberlele.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com