BANDA ACEH, KOMPAS.com–Banjir luapan yang melanda Kabupaten Pidie, dalam dua hari terakhir dilaporkan mulai surut di beberapa titik.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie, mencatat warga yang terdampak banjir kini mulai kembali ke rumah mereka untuk membesihkan rumah.
“Meski air masih tersisa dipermukiman. Namun, sebagian warga sudah ada yang pulang, dan ada pula warga yang belum bisa kembali ke rumah mereka karena air masih tinggi,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Pidie, Muhammad Rabiul, Senin (23/1/2023).
Baca juga: 3 Hari Terendam Banjir, Ratusan Rumah di Aceh Tamiang Rusak
Abdul Latif (38), warga Desa Tuha, Kecamatan Mila, Kabupaten Pidie, mengatakan di tempat tinggalnya air sudah menyurut. Bahkan, di beberapa tempat sudah mencapai batas mata kaki.
“Mungkin di sini tidak terlalu dalam, tapi di daerah lain, ada yang masih dalam airnya dan masih mengungsi,” jelas Abdul Latif.
BPBD Pidie mencatat daerah yang masih parah tergenang banjir di antaranya Kecamatan Simpang Tiga, Kecamatan PIdie dan Kecamatan Delima, dengan ketinggian air masih mencapai 1 meter.
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyatakan enam kabupaten dilanda banjir luapan dengan jumlah pengungsi mencapai 20.901 orang.
Baca juga: Banjir Aceh Utara Setinggi 3 Meter, Relawan Mulai Jangkau Daerah Pedalaman
Data dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBA pada Senin sore, menyebutkan enam kabupaten yang masih banjir adalah Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Timur, Aceh Utara, dan Aceh Tamiang.
Pengungsi paling banyak tercatat di Bireuen mencapai 7.106 orang. Kemudian Aceh Utara 5.415 orang, Aceh Tamiang 3.112 orang, Aceh Timur 1.482 orang, Pidie 3.696 orang, dan Pidie Jaya 90 orang.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.