KOMPAS.com-Gunung Anak Krakatau meletus beberapa kali sejak Senin (23/1/2023) dini hari.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan, erupsi pertama terpantau pada 00.41 WIB dan 04.42 WIB.
Namun, ketinggian abu dua erupsi itu tidak teramati.
Erupsi selanjutnya terjadi pada 06.07 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 300 meter di atas puncak atau 457 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Baca juga: Aktivitas Gunung Anak Krakatau Meningkat, Pj Gubernur Banten Minta Warga Tenang tapi Tetap Waspada
Letusan yang terekam seismograf memiliki amplitudo maksimum 50 milimeter dan durasi 80 detik itu menimbulkan kolom abu berwarna kelabu tebal mengarah ke timur.
Pada 07.01 WIB, Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi dengan tinggi kolom letusan sekitar 300 meter di atas puncak atau 457 MDPL dan kolom abu berwarna kelabu tebal mengarah ke timur.
Erupsi itu terekam seismograf memiliki amplitudo maksimum 50 milimeter dan durasi 27,5 detik.
Anak Krakatau mengalami erupsi lagi pada 07.59 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 500 meter di atas puncak atau kurang lebih 657 MDPL dan kolom abu kelabu hingga kelam tebal mengarah ke tenggara.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 3.000 Meter
Erupsi terekam seismograf memiliki amplitudo maksimum 60 milimeter dan durasi 143 detik.
Erupsi berikutnya terjadi pukul 08.08 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 300 meter di atas puncak atau kurang lebih 457 MDPL dan kolom abu kelabu hingga hitam tebal mengarah ke tenggara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.