KOMPAS.com - Berita soal nenek Layar Sari (55), pemeran konten mandi lumpur asal Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi sorotan pembaca.
Menurutnya, menjadi pemeran konten video di TikTok lebih menguntungkan secara finansial.
Sementara itu, berita pembunuhan berantai di Bekasi masih sita perhatian. Sosok tersangka Wowon, warga Cianjur, Jawa Barat, tega menghabisi keluarganya sendiri.
Baca berita populer regional selengkapnya:
Saat ditemui Kompas.com di Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, Sari mengungkapkan alasan dirinya rela menjadi pemeran konten video akun TikTok @intan_komalasari92.
"Kita cepat dapat uang daripada nyangkul di sawah, nyabit, kita di sini hanya mandi-mandi dapat uang," kata Sari saat berbincang usai live TikTok, Kamis (19/1/2023).
Selama menjadi pemeran konten mandi lumpur, Sari mengaku sudah mengantongi uang sekitar Rp 9 juta.
Baca berita selengkapnya: "Kita Cepat Dapat Uang daripada Nyangkul di Sawah, di Sini Hanya Mandi-mandi Dapat Uang"
Sosok Wowon, salah satu tersangka pembunuhan berantai, di mata istri keempatnya hanyalah pria biasa.
Iis Suryati (42), mengatakan, mereka menikah saat Wowon sudah menceraikan ketiga istrinya. Iis menilai tidak ada yang aneh.
"Kesehariannya biasa-biasa saja, tidak ada yang aneh. Saya menikah dengan Pak Wowon sejak 2005 dan memiliki dua anak. Paling besar berusia 12 tahun," kata Iis yang baru pulang sebagai TKI, Kamis (19/1/2023), dikutip dari Tribun Jabar.
Baca berita selengkapnya: Sosok Wowon, Pembunuh Berantai Bekasi, Cianjur, dan Garut, Menurut Istri Keempat
Polisi telah menangkap sebanyak tujuh anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) Barisan Patriot Peduli Indonesia (BPPI).
Sementara dua orang lainnya masih buron. Ketujuh anggota LSM itu ditahan atas dugaan pemerasan kepada pelaku pemerkosaan gadis umur 15 tahun.
"Yang jelas tujuh anggota LSM BPPI sudah kita tahan hari ini," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi.
Baca berita selengkapnya: Minta Uang Damai Kasus Pemerkosaan di Brebes Rp 200 Juta, 7 Anggota LSM Ditangkap Polisi dengan Dugaan Pemerasan
Caesar Archangel Hendrik Meo Tnunay alias Nono (7) menjadi juara Dunia Abacus Brain Gym (ABG) International Mathematics Competition.
Siswa kelas II SD Inpres Buraen 2, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, itu mengidolakan Elon Musk.
"Saya ingin seperti Elon Musk, tapi saya bercita-cita ingin menjadi seorang tentara," kata Nono dengan polos di sekolahnya, Kamis.
Baca berita selengkapnya: Nono, Siswa SD Asal Kupang yang Raih Juara 1 Kompetisi Matematika Dunia, Idolakan Elon Musk
(Penulis : ontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf, Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor : Dheri Agriesta, Dita Angga Rusiana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.