KOMPAS.com - Bocah 12 tahun di Banyumas, Jawa Tengah diperkosa delapan pria dewasa hingga hamil. Empat pelaku adalah lansia dan dua di antaranya adalah sahabat ayah korban, N (54).
Empat pelaku lansia adalah W (70), J (50), SA (69) dan K (67) yang semuanya adalah tetangga korban. Tersangka kelima yang ditangkap adalah Y (27), sementara tiga pelaku lainnya melarikan diri.
Kasus tersebut terungkap saat orangtua korban curiga anak kedua dari tiga bersaudara itu tak kunjung hamil. Saat diperiksa, korban ternyata hamil tiga bulan.
Baca juga: Kisah Pilu Bocah 12 Tahun di Banyumas Diperkosa 8 Pria hingga Hamil, Kini Dipaksa Keluar Sekolah
N mengaku tak tega melihat kondisi anak keduanya yang saat ini dalam kondisi hamil.
"Kasihan sekali anak kecil sudah mengandung. Anak kecil mau punya anak kecil, saya enggak tega," kata N saat ditemui di Satreskrim Polresta Banyumas, Rabu (18/1/2023).
Ia mengaku mengenal para tersangka, bahkan dua di antara pelaku adalah sahabatnya sendiri.
"Diproses hukum saja. Saya kenal pelakunya, rumahnya berdekatan, ada yang 50 meter, 200 meter, dua orang malah teman saya sendiri," ujar pria yang kesehariannya berjualan dompet keliling ini.
N mengaku, tidak habis pikir anaknya menjadi korban pemerkosaan yang sebagian besar pelaku tetangganya sendiri.
"Selama ini padahal selalu saya awasi, kalau malam pukul 19.30 WIB belum pulang, pasti saya cari. Berangkat sekolah juga saya antar," kata N.
Lebih lanjut N mengatakan, anaknya kini dalam kondisi sehat.
"Alhamdulillah sehat. Sebelum keluar dari sekolah juga masih tetap berangkat seperti biasa," ujar N.
N bercerita setelah kasus anaknya mencuat, pihak sekolah mendatangi rumah mereka. Selang beberapa hari, giliran N datang ke sekoalh atas undangan kepala sekolah.
Dalam pertemuan itu, N diminta membuat surat pernyataan pengunduran diri anaknya. N juga disodori contoh surat pengunduran diri untuk ditulis ulang dengan tangan.
"Saya supaya bikin surat pernyataan, yang intinya mengundurkan diri dari sekolah. Saya dikasih contoh tulisan, saya tulis tangan," kata N.
N mengaku, saat itu tidak dapat berbuat banyak, sehingga menuruti permintaan pihak sekolah.
Baca juga: Curhat Ayah Bocah 12 Tahun Korban Pemerkosaan di Banyumas: Saya Enggak Tega