Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tewasnya Santri di Grobogan, Gara-gara Ulah Jahil Usapkan Bau Ketiak ke Hidung

Kompas.com - 16/01/2023, 16:07 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

 

GROBOGAN, KOMPAS.com - Satreskrim Polres Grobogan saat ini masih berupaya mendalami kasus tewasnya santri Pondok Pesantren Al Hamidah, Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan.

Sebagai catatan, TNU (14) tewas setelah dihajar MQH (13) di depan kamar santri lantai dua Ponpes Al Hamidah pada Minggu (15/1/0/2023) pagi sekitar pukul 08.00.

Sebelumnya kedua anak laki-laki di bawah umur disebut saling menjahili hingga berujung terjadi perkelahian.  

Baca juga: Santri di Grobogan Tewas Dihajar Temannya, Awalnya Saling Bercanda

Berdasarkan data Polsek Kradenan, korban berasal dari Desa Pelem, Kecamatan Gabus, Grobogan dan pelaku berasal dari Kecamatan Tawangharjo, Grobogan. Keduanya tercatat sebagai siswa kelas 2 Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Hamidah. 

Kabid Humas Polda Jateng M Iqbal Alqudusy menyampaikan kepolisian masih menunggu hasil otopsi jenazah korban di RSUD dr R Soedjati Soemodiardjo Purwodadi.

"Kami masih menunggu hasil otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban," kata Iqbal saat dihubungi melalui ponsel, Senin (16/1/2023).

Baca juga: Kasus Dugaan Penganiayaan Santri An-Nur 1 Malang, Polisi Periksa 40 Saksi

 

Merujuk hasil pemeriksaan sementara kepolisian, kedua santri tersebut berakhir saling baku hantam lantaran dipicu ulah jahil keduanya. 

Berikut ini kronologi kasus penganiayaan yang berujung mengakibatkan korban meninggal dunia.

Pada Minggu (15/1/2023) pagi sekitar pukul 08.00 WIB selepas jam mengaji, di dalam kamar ponpes, korban TNQ mengusapkan bau ketiak ke hidung MQH hingga memancing emosi.

MQH lantas membalasnya dengan cara menjahili memindahkan tempat makanan korban. TNQ saat itu marah dan langsung dua kali menendang kaki MQH saat keluar kamar.

Setelah itu tubuh MQH didorong korban TNQ, namun justru membuat tubuh korban terjatuh di lantai. 

Kemudian korban TNQ memukul kepala MHQ dan MHQ membalas memukul punggung korban hingga tiga kali. Saat itu dilerai oleh saksi dengan berkata "Jangan berkelahi lagi,"

Selanjutnya TNQ berjalan hendak masuk ke dalam kamar dengan diikuti MHQ. Seketika itu juga MHQ langsung memukul korban sebanyak dua kali mengenai kepala bagian belakang sehingga membuat TNQ sempoyongan dan terjatuh. 

Pada saat terjatuh, kepala korban terbentur pintu kamar dan saat itu korban mengalami kejang-kejang, mulut mengeluarkan busa dan mata melotot.

 "Korban dilarikan ke Puskesmas Kradenan 1 dan sesampainya di Puskesmas saat dicek oleh tim medis, ternyata korban sudah dinyatakan meninggal dunia," pungkas Iqbal.

Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Kaisar Ariadi Pradisa membenarkan kronologi versi kepolisian tersebut.

Saat ini kasus perkelahian antar santri yang mengakibatkan seorang di antaranya meninggal dunia tersebut masih didalami unit PPA Satreskrim Polres Grobogan.

"Kejadiannya betul seperti itu. Pelaku masih dibawah umur, mohon pengertiannya karena masih anak-anak. Yang pasti proses perkaranya berjalan. Pihak terkait akan kita undang untuk diambil keterangannya. Kasus ini masih didalami," terang Kaisar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com