Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Emosional Pelajar Jabodetabek Jadi Relawan di Lokasi Gempa Cianjur

Kompas.com - 07/01/2023, 13:09 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Bagi Annisa Queeny (14), menghabiskan masa liburan sekolah bersama korban bencana di tenda pengungsian adalah pengalaman paling emosional dalam hidupnya.

Pelajar SMP asal Bekasi ini mengaku banyak momen berharga yang didapat selama terlibat dalam misi kemanusiaan tersebut.

Annisa merupakan bagian dari kelompok pelajar dan mahasiswa asal Jabodetabek yang datang ke lokasi gempa Cianjur, Jawa Barat, untuk menjadi relawan.

Para pelajar ini turut ambil bagian dalam pendampingan psikososial pengungsi anak di Kampung Kedunggirang, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang.

Baca juga: 1.000 Rumah Terdampak Gempa Cianjur yang Akan Direlokasi Berada di Wilayah Ini

Melalui kegiatan trauma healing tersebut, mereka mengajak puluhan anak penyintas bencana sejenak melupakan kesedihan dengan bernyanyi, menari, bermain gim, dan mendongeng.

“Senang campur haru melihat anak-anak ini. Mereka tetap semangat meskipun telah menjadi korban bencana,” kata Annisa, kepada Kompas.com, pada Jumat (6/1/2023).

Annisa mengaku, sudah lama ingin datang ke lokasi gempa Cianjur untuk terlibat dalam misi kemanusiaan.

“Tapi, karena kemarin itu masih sekolah jadinya baru bisa sekarang, kebetulan lagi libur semester,” ujar siswi SMP Brighten High School Bekasi ini.

Lakeisha Waradewati (17) menambahkan, banyak pelajaran hidup yang didapat selama menjadi relawan bencana.

Pelajar Global Prestasi School Bekasi ini mengaku termotivasi untuk semakin berempati dan lebih peduli kepada sesama.

 

“Semoga apa yang kami lakukan ini bisa sedikit mengobati kesedihan mereka,” sahut Nazwa (18), mahasiswi UPN Veteran Jakarta yang juga turut terlibat dalam kegiatan ini.

Pembimbing kelompok, Ani Noviasari (43) mengemukakan, kegiatan trauma healing merupakan bagian dari misi kemanusiaan yang selama ini diinisiasi komunitasnya di lokasi gempa Cianjur.

“Hari ini kami bawa anak-anak kami untuk berbagi keceriaan dengan anak-anak korban gempa di sini," kata Ani.

Warga Bekasi ini berharap, pelajar dan mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini mendapat pengalaman berharga dalam hidup mereka.

Baca juga: Warga Cianjur Jalan Kaki Sejauh 16 Km Tandu Jenazah karena Tak Ada Jembatan Akses Ambulans

“Jika biasanya mereka menghabiskan masa liburan dengan liburan ke tempat-tempat wisata, sekarang mereka isi dengan membantu orang lain agar lebih peka terhadap situasi sosial,” ujar dia.

Ani menuturkan, pascagempa langsung terjun ke sejumlah titik pengungsian untuk membagikan makanan siap santap, termasuk mendistribusikan logistik, pakaian baru, selimut, makanan tambahan untuk ibu hamil dan menyusui, serta perlengkapan bayi dan balita.

"Sudah sebulan lebih warga masih tinggal di tenda pengungsian sehingga masih sangat membutuhkan pertolongan, salah satunya dari kita selaku bagian dari masyarakat,” ujar Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com