Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Raya Syekh Zayed Solo Ramai Pengunjung, Penjual Es Cendol Dawet Bisa Raup Rp 700.000 Per Hari

Kompas.com - 06/01/2023, 08:23 WIB
Dita Angga Rusiana

Editor

KOMPAS.com - Meski belum dibuka untuk umum, Masjid Raya Syekh Zayed Solo tetap ramai dikunjungi oleh masyarakat. Masjid ini diresmikan Presiden Joko Widodo dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed Al Nahyan, pada 14 November 2022 lalu. 

Masyarakat biasanya datang untuk sekadar melihat atau berfoto dengan latar masjid hadiah dari Presiden UEA itu. Ramainya kunjungan masyarakat menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang yang berjualan di depan Masjid Raya Syekh Zayed Solo. 

Hal ini seperti yang dialami seorang pedagang es cendol dawet bernama Hartarti (42). Dia mengaku penghasilannya bisa mencapai antara Rp 500.000-Rp 700.000 per hari. 

Baca juga: Masjid Raya Shekh Zayed Solo Bakal Dibuka untuk Masyarakat Umum pada Januari 2023

"Belajar mulai jualan es dawet, ada juga es teh. Harganya Rp 5.000 per gelas.Kalau 5 kilo cendolnya habis, (penghasilan) sampai Rp 570.000. Kalau hari Minggu, bisa sampai 7 kilo cendol atau dapat Rp 700.000," ungkapnya, dikutip dari TribunBanyumas.com.

Penghasilan tersebut sangatlah besar bagi warga Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo itu. Hal ini mengingat dia hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 200.000 untuk modal awal.

Modal tersebut digunakan untuk membeli cendol seharga Rp 10.000 per kilogram, gula jawa atau gula aren, dan juga santan.

Dia mengaku mendapatkan ide berjualan es cendol Masjid Raya Syekh Zayed akan diresmikan.  Kemudian dia berjualan dengan alat seadaanya saat masjid diresmikan.

"Dilihat dari peminatnya, yang dibutuhkan pengunjung, minuman nomor satu. Luar biasa itu minuman," jelasnya.

Bahkan suami Hartati juga memenfaatkan ramainya pengunjung untuk berjualan pakaian.

"Daster, baju tidur, baju anak, ya laris semua. Cuma, hari ini ndak bawa, sudah habis semua," tuturnya.

Saat berjualan, Hartati harus mengeluarkan uang Rp 15.000 untuk kebersihan dan pengganti parkir.

"Biasanya, yang saya pakai ini untuk parkir. Oengganti uang parkir Rp 10.000, kebersihan Rp 5000. enggak kemahalan kalau harus bayar Rp 15.000 kalau dibandingkan dengan penghasilan," ucapnya.

Dia berharap, saat masjid nantinya resmi dibuka untuk umum, disediakan tempat khusus untuk berjualan bagi warga sekitar.

"Biar tertata rapi, yang namanya masjid kan bersih dan bagus. Selain itu, juga bisa biar ikut sedekah di sini lah," ujarnya. 

Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Alhamdulillah, Hartati Raup Rp700 Ribu/Hari Hasil Jual Es Cendol di Depan Masjid Syekh Zayed Solo. (Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Rika Irawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com