Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depresi Ditinggal Suami, Wanita di Palembang Bawa Ratusan Peluru dalam Rice Cooker

Kompas.com - 28/12/2022, 11:26 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Warga dikejutkan dengan seorang wanita membawa ratusan butir peluru aktif yang disimpan dalam rice cooker di Jalan Natuna, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, Sumatera Selatan.

Akibat aksinya yang membuat heboh warga, wanita berinisial CH (47) ini pun dibawa ke Polsek Ilir Barat 1 Palembang untuk dimintai keterangan terkait kepemilikan ratusan peluru tersebut.

Kronologi kejadian

Kanit Reskrim Polsek Ilir Barat I Palembang Iptu Apriansyah mengatakan, membenarkan peristiwa itu terjadi pada Senin (26/12/2022).

Semula, CH yang mengendarai sepeda motor mendadak berhenti sembari membawa tupperware dan rice cooker.

Kemudian penarik becak motor (bentor) yang curiga dengan barang bawaan CH pun langsung mendekatinya dan membuka rice cooker itu.

Baca juga: Dijemput PJ Bupati Jepara di Pelabuhan Tanjung Emas, 69 Orang yang Terjebak di Karimunjawa Pulang Menggunakan Bus

Saat dibuka, penarik bentor itu terkejut karena terdapat ratusan peluru aktif kaliber 9 mm yang disimpan dalam rice cooker itu.

“Setelah dihitung ada 135 butir amunisi kaliber 9mm,” kata Apriansyah.

Depresi suaminya meninggal

Hasil pemeriksaan sementara, ratusan butir peluru itu merupakan milik suami CH yang telah meninggal dua tahun lalu.

CH membawa peluru itu mengaku sedang menunggu suami dan keluarganya.

“Dugaannya wanita ini depresi karena ketika diperiksa jawabannya banyak melantur. Sempat mengaku menunggu suaminya, namun suaminya meninggal. Amunisi itu punya suaminya yang merupakan seorang pengusaha,” jelasnya.

Sejak suaminya meninggal, CH tinggal seorang diri di kawasan Kecamatan Sukarame Palembang. Dari keterangan para tetangga, wanita itu selama ini sering mengkonsumsi obat penenang akibat depresi ditinggal suaminya meninggal.

“Kami sudah menggeledah rumah CH, tidak ada barang lain yang mencurigakan,” beber dia.

Pihaknya memastikan CH bukan bagian dari kelompok teroris tertentu yang akan menyerang. Hal ini karena petugas tidak menemukan benda yang berkaaitan dengan organisasi teroris.

“Bukan bagian dari kelompok teroris, wanita ini hanya depresi,” jelasnya.

Baca juga: Dilanda Gelombang Tinggi dan Rob, Pemkab Sikka Tetapkan Masa Tanggap Darurat Bencana

CH diantar ke RSJ Ernaldi Bahar

Setelah dilakukan pemeriksaan, CH kemudian diserahkan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Ernaldi Bahar, Palembang untuk menjalani perawatan.

Hasil pemeriksaan menyebut CH mengalami gangguan kejiawaan sehingga harus mendapatkan perawatan lanjutan.

“Sehingga diputuskan, hari ini kami serahkan yang bersangkutan ke RSJ untuk dirawat,” kata Apriansyah.

Selain itu ditemukan fakta, bahwa 135 peluru kaliber 9 mm tersebut merupakan milik DR yang merupakan suami CH.

Semasa hidupnya, DT merupakan anggota kelompok olahraga menembak.

“Suaminya juga pengusaha dan ikut klub menembak di Palembang. Sehingga peluru itu adalah peninggalannya,” ujar Apriansyah.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor Reni Susanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com