Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadir di Gereja Katedral Kota Bogor, Jokowi Sempat Menunggu 15 Menit, Beri Pesan Toleransi

Kompas.com - 25/12/2022, 13:14 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Khairina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo hadir di Gereja Katedral, Kota Bogor, saat ibadah misa hari raya Natal pada Minggu (25/12/2022) berlangsung.

Jokowi yang hadir didampingi Wali Kota Bogor, Bima Arya diberi kesempatan memberi sambutan dari atas mimbar Gereja Katedral.

Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan ucapan selamat merayakan Natal 2022.

"Pertama-tama saya mengucapkan Selamat Natal dan selamat menyambut Tahun Baru 2023," ucap Jokowi dalam sambutannya di gereja tersebut, Minggu.

Baca juga: Jokowi Ucapkan Selamat Natal, Doakan Semua Masyarakat Dinaungi Kedamaian

Jokowi kemudian menyampaikan pesan perihal mempererat tali silaturahmi demi memperkuat toleransi antar umat beragama.

Jokowi juga bicara soal menjaga lingkungan untuk kebangkitan Negara Kesatuan Republik Indonesia Jaya.

"Saya lihat tadi, Bapak, Ibu semuanya berkenan dan bahagia damai menyambut Natal pada pagi ini. Mari bersama-sama kita terus mempererat persaudaraan dan memperkuat lingkungan kita untuk kebangkitan Indonesia," kata Jokowi dalam sambutannya diiringi tepuk tangan seisi Gereja.

"Selamat Natal, semoga Tuhan selalu memberkati kita semua. Kedamaian, kebahagiaan, dan cinta kasih senantiasa memayungi langkah kita semua," ucap Jokowi mengakhiri sambutannya.

Setelah menghadiri ibadah Natal, Jokowi kemudian meninggalkan gereja menuju Istana Bogor.

Dalam pantauan Kompas.com, Jokowi terlihat melayani warga atau jemaat gereja tersebut untuk berswafoto dengan dirinya. 

Baca juga: Bendungan Ciawi Diresmikan Jokowi, Kurangi Banjir 12 Kelurahan di Jakarta

Tak lama setelah itu, Jokowi berpamitan dengan pemimpin keuskupan Gereja dan langsung memasuki mobilnya dikawal Paspampres. Ia juga kemudian berpamitan dengan Bima Arya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, awal mula ia hadir ikut mendampingi pak Presiden Jokowi mengunjungi dua gereja yakni Gereja Zebaoth dan Katedral.

"Tiba-tiba saja saya dikontak bahwa presiden ingin mengunjungi 2 gereja, katedral dan Zebaoth. Saya dikontak 15 menit sebelumnya. Beliau minta didampingi," ucap Bima saat ditemui usai mendampingi Presiden Jokowi hadir di Gereja Katedral.

Bima mengaku sempat berbincang dengan Presiden Jokowi sesaat sebelum menyampaikan sambutan. Pasalnya, saat ia mendatangi gereja itu sedang berlangsung proses ibadah misa hari raya Natal.

Jokowi bahkan sempat meminta untuk menunggu saja di luar gereja. Jokowi tidak enak jika nantinya malah mengganggu jemaat yang sedang ibadah.

"Pak Presiden tadi menunggu cukup lama ya, karena beliau tidak mau mengganggu, bahkan beliau bilang 'saya menunggu di luar saja kalau mengganggu', tetapi tadi sudah disiapkan dan ditunggu, tadi sekitar 15 menit beliau menunggu," kata Bima.

Menurut Bima, Presiden Jokowi mengaku senang melihat pelaksanaan ibadah misa hari raya Natal sudah mulai ramai. Pasalnya, rangkaian peribadatan tahun sebelumnya digelar secara terbatas.

Bima mengungkapkan pesan khusus Presiden Jokowi adalah mengajak masyarakat untuk tetap menjaga toleransi demi kebangkitan Indonesia.

"Di dalam tadi presiden menyampaikan senang sekali melihat gereja ini ramai dan penuh suka cita. Dan juga menanyakan bagaimana aktivitas gereja lainnya," ucap Bima membeberkan obrolannya dengan Jokowi di dalam Gereja Katedral, Jalan Kapten Muslihat, Kecamatan Bogor Tengah.

"Presiden ingin kita bersama-sama menjaga toleransi untuk kebangkitan Indonesia jaya. Terus tentang bagaimana toleransi Kota Bogor. Kira-kira begitu (obrolannya)," ungkap Bima menyampaikan pesan presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com