Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Mahkota Ingin Keraton Solo Direvitalisasi, Gibran Minta Konflik Internal Diselesaikan Dulu

Kompas.com - 24/12/2022, 11:50 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Purbaya mengungkapkan keinginannya agar Keraton Surakarta direvitalisasi.

Seperti diketahui, Keraton Kasunanan Surakarta merupakan bangunan bersejarah peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang terletak di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca juga: Keributan di Keraton Solo, Ini Tanggapan Putra Mahkota

Menurutnya, Keraton Surakarta mengalami sejumlah kerusakan karena termakan usia.

KGPH Purbaya meminta bantuan kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

"Saya harap juga secara pribadi juga Keraton juga bisa dipugar atau dibantu oleh Mas Gibran. Untuk dipercantik lah, karena juga mau bagaimana pun juga Keraton juga ikon Kota Solo," kata KGPH Purbaya, saat melihat revitalisasi Puro Mangkunegaran, Jumat (23/12/2022), malam.

Baca juga: FX Rudy Tanggapi Momen Gibran Gandeng Megawati pada Acara Pernikahan Kaesang-Erina

Pihaknya mengaku telah berkomunikasi dengan sang ayah untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

"Saya pribadi sudah bilang, Ingkang Sinuhun bahwa keraton bersama pemerintah dan kami berharap ke depan sampai kapan pun akan selalu bekerja sama dengan pemerintah menjalankan event-event kebudayaan apa pun," ucapnya.

Sementara itu, mengetahui adanya permintaan langsung dari Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta, Wali Kota Gibran Rakabuming Raka mengaku akan melakukannya.

"(Revitalisasi) pasti ya, kita tugasnya membangun. Kita ini tukang," kata Gibran, saat di Pura Mangkunegaran, Jumat (23/12/2022).

Meskipun berjanji akan mengusahakan revitalisasi, Gibran belum bisa memastikan kapan revitalisasi akan dilaksanakan.

Baca juga: Polisi Upayakan Mediasi Menyusul Keributan di Keraton Solo

Gibran memastikan Pemkot Solo siap membantu revitalisasi Keraton Surakarta. Namun, dia tak bisa menargetkan kapan proyek itu rampung.

"Tugas kita yang kotor-kotor saja, becek-becek aja bangun revitalisasi. (Untuk waktunya) Ya kita lihat, (Taman Puro Puro Mangkunegaran) butuh berapa bulan? Nah iya, tiga bulan," ucap Gibran.

Di sisi lain, soal pelaksanaan revitalisasi, Gibran mengaku memberikan syarat, antara lain penyelesaian konflik internal.

"Intinya kalau permasalahan sudah selesai saya tak (akan) ngobrol. Mungkin dengan beberapa menteri, investor, calon pemberi CSR itu. Kalau beliau-beliau, Sinuhun setuju semua dijalankan, enak banget kan," ucapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Regional
Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Regional
Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Regional
Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Regional
Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Regional
Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Regional
Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Regional
Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com