Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Pabrik Minyak Goreng hingga Aliri Gas ke Pelosok, Upaya Pj Bupati Muba Apriyadi Sejahterakan Masyarakat

Kompas.com - 20/12/2022, 23:30 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Pj Bupati Musi Banyuasin (Muba) Apriyadi memiliki harapan Pemkab Muba punya pabrik minyak goreng sendiri.

Dia berkaca dari langkanya minyak goreng pada awal 2022 lalu.

Padahal, Muba khususnya merupakan salah satu penghasil sawit terbesar di Tanah Air.

Ada hampir 400.000 hektare lahan yang ditanami sawit di kabupaten yang berada di Sumatera Selatan tersebut.

"Muba kebun sawit hampir 400.000 hektare, kok ikut langka, aneh kan. Padahal batang kelapa sawit banyak. Kenapa kita tidak punya pabrik minyak goreng sendiri karena potensi sumber daya alam kan banyak," ujar Apriyadi di kantor Kompas.com, Jakarta, Jumat (9/12/2022).

"Oleh karena itu saya berpikir gimana caranya kita supaya bisa membangun pabrik minyak goreng. Pemerintah punya pabrik minyak goreng untuk kebutuhan masyarakat Muba," kata Apriyadi menambahkan.

Apriyadi menilai, keinginan tersebut dapat terwujud. Salah satunya dengan memberdayakan 15 pabrik crude palm oil (CPO) yang ada di Muba.

"Kalau 15 pabrik CPO kita beli CPO-nya untuk produksi minyak goreng, sangat mungkin dan kalau ini terjadi, akan memberikan pengaruh dan keuntungan yang besar bagi masyarakat," ujar Apriyadi.

"Paling tidak masyarakat Muba menikmati minyak goreng harga murah yang berasal dari tanaman sawit yang ada di halaman rumah sendiri. Jadi berdaulat di daerah sendiri. Itu cita-cita yang saya pikirkan ke depan gimana caranya," ujar Apriyadi.

Masyarakat punya pabrik CPO sendiri

Pemkab Muba memberikan pendampingan terhadap masyarakat Muba khususnya para petani.

Salah satunya dengan mencarikan pihak swasta untuk membangun pabrik CPO yang bakal memberikan keuntungan ganda bagi warga.

Saat ini, petani Muba melalui lima Koperasi Unit Desa (KUD) telah bekerjasama dengan pengusaha untuk membangun pabrik CPO.

Masyarakat mendapatkan saham 20 persen. Keuntungan yang didapat di luar sawit yang dijual ke perusahaan tersebut.

"Jadi petani melalui KUD punya kebun, pihak ketiga punya modal. Dia bangun pabrik CPO, tapi petani melalui KUD punya saham 20 persen tanpa mengeluarkan apa-apa, cuma menunjukkan punya kebun kelapa sawit. Akhirnya diberi saham 20 persen dari pabrik," ujar Apriyadi.

Saat ini proses pembangunan pabrik telah berjalan dan diperkirakan selesai pada pertengahan tahun 2023.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com