Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Kencana untuk Kirab Pernikahan Kaesang-Erina di Solo Ternyata Milik Presiden Jokowi, Ditarik 6 Kuda Khusus

Kompas.com - 10/12/2022, 12:33 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Setelah upacara adat Ngunduh Mantu, Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono akan dikirab dari Loji Gandrung menuju Puro Mangkunegaran, Minggu 11/12/2022).

Selama kirab itu, Kaesang-Erina bakal menaiki kereta kencana berwarna hijau tua berkapasitas 4 orang milik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kedua mempelai akan memimpin rombongan arak-arakan kereta kencana lain yang dinaiki oleh Presiden Jokowi, Iriana Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Selvi Anandha dan anggota keluarga lainnya.

"Rencana awal di depan sendiri. Kalau ada perubahan kami tunggu dari panitia," ujar kusir kereta kencana Kaesang-Erina, Aiptu Warsito.

Baca juga: Ini Kereta Kuda yang Akan Dinaiki Erina Gudono Menuju Lokasi Akad Nikah

Kereta Kencana ini juga memiliki keistimewaan, yakni satu-satunya kereta yang ditarik dengan 6 kuda, dengan keseluruhan menggunakan kuda betina. Semua kuda berjenis KPI atau blasteran lokal dan Australia.

"Persilangan lokal dan Australia. Lokalnya betina, tapi untuk mendapatkan ukuran badan yang tinggi, kekar dan tebal pakai pejantan import," ujarnya.

Bhabinkamtibmas Polsek Kesugihan Cilacap itu menjelaskan rata-rata tinggi keenam kuda mencapai 150 cm berusia 5-6 tahun.

"Usia kuda 5-6 tahun sudah matang. Setinggi 150 cm," tegasnya.

Rute kirab mulai dari Loji Gandrung Jalan Slamet, kemudian mengarah ke Jalan Diponegoro menuju Puro Mangkunegaran. Terdapat sembilan panggung hiburan yang didirikan selama kirab tersebut.

Sementara itu, Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy menjelaskan, total ada 28 kuda dan 12 kereta kencana yang digunakan dalam prosesi kirab.

"Sementara diinapkan di Polresta Solo agar siap saat pelaksanaan kirab besok," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com