Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Arsenik, Racun yang Digunakan DDS Habisi Keluarganya adalah Sianida

Kompas.com - 30/11/2022, 13:17 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Fakta baru kasus pembunuhan keluarga di Jalan Sudiro, Dusun Prajenan, Desa/Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang terungkap.

Hasil penyidikan Tim Dokkes Polda Jateng diketahui bahwa racun yang digunakan tersangka, DDS (22) adalah sianida.

Baca juga: Motif Anak Kedua Racuni Sekeluarga hingga Tewas: Sakit Hati Diminta Jadi Tulang Punggung Keluarga

Plt Kapolresta Magelang AKBP Muchamad Sajarod Zakun mengatakan, temuan itu tidak sesuai dengan keterangan atau pengakuan tersangka yang mengaku memakai racun golongan arsenik untuk menghabisi nyawa ayah, ibu dan kakaknya

"Hasil otopsi yang disampaikan oleh ibu Kabid Dokkes Polda Jateng yang telah mengambil sampel dalam organ tubuh di bagian lambung, ternyata ditemukan zat lain yakni zat golongan sianida. Tidak hanya arsenik seperti yang sempat disampaikan oleh bersangkutan (tersangka)," ungkap Sajarod, ditemui di Mapolresta Magelang, Jawa Tengah, Rabu (30/11/2022).

Baca juga: Sebelum Tewas Bersama, Sekeluarga di Magelang Sempat Keracunan Es Dawet

Sajarod memastikan hal itu setelah petugas juga menemukan satu botol berisi sisa sianida di tempat kejadian perkara (TKP). Setelah dicek di Labfor Polda Jateng pun hasilnya sama kalau zat tersebut sianida. 

"Jadi kesimpulannya sementara berdasarkan olah TKP dan kesesuaian keterangan dari para saksi dan tersangka. Korban meninggal dunia dimungkinkan karena sianida. Pengaruh zat kimia golongan ini mengakibatkan tubuh menjadi lemas," ucap Sajarod.

Es dawet

Sedangkan zat arsenik dipakai tersangka untuk percobaan pembunuhan terhadap keluarganya pada Rabu (23/11/2022). Arsenik tersebut dicampur ke dalam minuman es dawet. 

Sajarod melanjutkan, baik arsenik maupun sianida itu dibeli tersangka di sebuah toko online. Tersangka membeli arsenik sebanyak total 10 gram dan sianida 100 gram. Kedua zat berbahaya itu dibeli dalam kurun waktu berbeda. 

"Itu (arsenik) yang digunakan pada hari Rabu (23/11/2022) karena dosis terlalu sedikit dan tidak berpengaruh sampai menyebabkan korban meninggal dunia, sehingga yang bersangkutan mencoba mengulangi lagi dengan menggunakan sianida. Semuanya belanja dengan secara online," papar Sajarod.

Pada saat kejadian pada Senin (28/11/2022) pagi, tersangka mencampur sianida ke dalam minuman teh dan kopi sebanyak dua sendok makan per gelas.

Teh dan kopi itu biasa disajikan sang ibu setiap pagi. Selang 15-30 menit kemudian tiga korban merasakan mual dan muntah hebat hingga kemudian meninggal dunia.

Tiga korban adalah ayah tersangka, Abas Ashari (58); ibu tersangka, Heri Riyani (54) dan kakak perempuan, Dea Khairunisa (25). Mereka tergeletak di 3 kamar mandi di dalam rumahnya.

Sejauh ini, polisi telah memeriksa 4 orang saksi termasuk menelusuri asal zat arsenik dan sianida yang dibeli tersangka.

Atas kasus ini, tersangka akan dijerat pasal 340 KUHP juncto Pasal 338 tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com