Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aduan "Lapor Mas Wali" Gibran, Gerak Cepat 24 Jam Dinas Proses Aduan Masuk

Kompas.com - 28/11/2022, 09:08 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ribuan aduan masyarakat di Kota Solo, Jawa Tengah, masuk ke nomor aduan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka dan Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS) Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo SP).

Aduan ini dinamakan Lapor Mas Wali yang menggunakan nomor WhatsApp (WA) 081225067171 atau melalui akun Instagram @gibran_rakabuming, Twitter @Gibran_tweet, dan situs web ULAS.

Layanan yang berfungsi selama 24 jam itu difokuskan untuk mengakomodasi aduan masyarakat akan problem yang dialami di wilayah.

Baca juga: Cerita Gibran Serap Aspirasi lewat Media Sosial, Lebih Suka Pakai Twitter karena Gampang

Dari data Diskominfo SP Kota Solo, tercacat dalam triwulan ketiga 2022 pada Juli, Agustus, dan September, terdapat 2.585 aduan terbanyak. Aduan ini masuk ke ULAS berasal dari rentetan aduan melalui nomor aduan hingga aduan langsung ke media sosial pribadi Gibran Rakabuming Raka.

Dengan perincian yang masuk ke organisasi perangkat daerah (OPD), lima teratas yakni pertama, Dinas Sosial 446 aduan masuk; kedua, Dinas Perhubungan (Dishub) 207 aduan; ketiga, Dinas Pendidikan (Disdik) 194 aduan; keempat, Dinas Kesehatan (Dinkes) 171 aduan; dan kelima, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) 154 aduan.

Kepala Diskominfo SP Heny Ermawati menjelaskan, jumlah kelima daftar OPD ini memiliki masa situasi dan kondisi yang dihadapi Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dan masyarakat.

"Warga itu kadang-kadang menanyakan sesuatu terjadi yang tren saat ini, seperti kemacetan itu naik tren di Dishub. Nanti landai kalau jalannya sudah jadi dikerjakan DPUPR," jelas Heny Ermawati.

Uniknya sejumlah aduan yang masuk ini, ada beberapa kategori yang dipilah, mulai dari kategori greeting hingga aduan serius.

"Kalau greeting langsung dijawab, ya tidak greeting langsung masuk sistem ULAS, pantengin terus 24 jam," ungkapnya.

Baca juga: Cerita FX Rudy Kenalkan Jokowi Blusukan untuk Serap Aspirasi Masyarakat

"Ada yang dibalas secara langsung dari Mas Gibran-nya sendiri (media sosial), ada juga dari tim kami yang langsung membalas kemudian prinsipnya kalau dapat aduan masuk langsung ke beliau kita diarahkan ke ULAS," jelasnya.

Setelah memasuki sistem ULAS, aduan yang masuk akan disalurkan ke setiap OPD yang dituju. Seperti halnya di Dishub Solo, yang selalu masuk dalam lima OPD paling banyak aduan dari triwulan pertama 2022.

Empat aduan dengan jumlah paling tinggi yakni, pertama, permasalahan parkir; kedua, kemacetan lalu lintas; ketiga, Layanan Batik Solo Trans (BST); dan keempat, lampu penerangan jalan umum (PJU).

Baca juga: DKPP Terima 28 Aduan Terkait Seleksi Panwascam Pemilu 2024

"Aduan lewat ULAS dan lewat Twitter beliau (Gibran Rakabuming Raka). Dan kami juga punya wadah koordinasi untuk tindak lanjuti dari semua aduan. Artinya aduannya apa saja masalahnya, kami komunikasikan dalam grup WhatsApp itu," kata Kepala Dishub Solo, Taufiq Muhammad.

Lanjut Taufiq, aduan ini akan diproses oleh tim siaga 24 jam yang melakukan patroli lalu lintas, siaga derek parkir, siaga pelayanan BST, dan siaga PJU.

"Setiap tim wajib laporan dari kegiatan masing-masing soal penanganan aduan ini. Semua tindak lanjuti aduan pasti kami laporkan juga ke Mas Wali," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com