KOMPAS.com - Gempa bumi adalah guncangan atau getaran yang terjadi di permukaan bumi.
Gempa bumi terjadi akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.
Dilansir dari bpbd.bandaacehkota.go.id, frekuensi gempa bumi yang terjadi di suatu wilayah akan mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang dialami selama periode waktu.
Magnitudo adalah ukuran skala kekuatan gempa bumi yang terjadi di seluruh dunia biasanya dinyatakan dalam angka.
Berikut ini adalah jenis-jenis gempa bumi.
Gempa bumi berdasarkan penyebab dibedakan menjadi tiga jenis.
Gempa vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung berapi.
Contoh gempa bumi vulkanik adalah gempa Gunung Bromo di Jawa Timur, gempa Gunung Krakatau di Lampung, dan gempa Gunung Una-una atau Colo di Sulawesi Tengah.
Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi dikarenakan pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zona penunjaman.
Kekuatan gempa tektonik cukup dasyat. Contoh gempa Aceh, Pangandaran, dan Bengkulu.
Baca juga: Jenis-jenis Gempa Bumi Berdasarkan Penyebabnya
3. Gempa Reruntuhan atau Terban
Gempa reruntuhan atau terban adalah gempa bumi disebabkan oleh tanah longsor, gua yang runtuh, dan sejenisnya.
Jenis gempa semacam ini dampaknya kecil dan pada wilayah yang sempit.
Berdasarkan kedalamannya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya atau pusat gempa berada lebih dari 300 kilometer di bawah permukaan bumi (kerak bumi).
Jenis gempa bumi dalam ini umumnya tidak berbahaya
2. Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya terdapat di antara 60 kilometer sampai 300 kilometer yang terletak di bawah permukaan bumi.
Kerusakan yang timbul akibat gempa bumi menengah adalah kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
3. Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya terdapat kurang lebih 60 kilometer dari permukaan bumi.
Kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi dangkal adalah kerusakan besar.
Gempa bumi berdasarkan gelombang dibagi menjadi dua, yaitu primer dan sekunder.
Gempa bumi yang berdasarkan gelombang primer adalah gempa yang bersifat merambat. Dimana, gempa ini berasal dari pusat gempa dengan kecepatan hingga 14 Km per detik.
Baca juga: Apa Itu Gempa Tektonik dan Mengapa Bisa Mengakibatkan Tsunami
Gempa primer ini menjadi gempa permulaan atau gempa susulan.
Gempa bumi dengan gelombang sekunder adalah gempa yang memiliki kecepatan lebih lambat. Biasanya, gempa ini berupa susulan dari gempa primer.
Jenis gempa bumi berdasarkan lokasinya ini dibagi menjadi dua, yaitu darat dan laut.
Gempa bumi di darat terjadi karena adanya patahan atau lipatan di darat. Gempa ini tidak menyebabkan tsunami namun dapat menghancurkan gedung bahkan membuat kebakaran pada kota.
Gempa bumi di laut akibat adanya patahan atau lipatan di dasar laut. Jenis gempa bumi ini memiliki potensi menciptakan tsunami.
Gempa bumi akan berdampak pada rusaknya sejumlah bangunan fisik dan permasalah sosial.
Dampak fisik gempa bumi berupa bangunan hancur atau roboh, tanah longsor, jatuhnya korban jiwa, jalan putus dan permukaan tanah retak, banjir akibat rusaknya tanggul, maupun tsunami jika gempa terjadi di dasar laut.
Dampak sosial gempa bumi berupa kemiskinan, kelaparan, menimbulkan penyait, pada skala besar dapat melumpuhkan sistem ekonomi dan sebagainya.
Sumber:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.