Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ironi Munas Hipmi di Solo, Pagi Dibuka Jokowi, Malam Peserta Baku Hantam

Kompas.com - 22/11/2022, 11:44 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Musyawarah Nasional (Munas) XVII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) yang diselenggarakan di Kota Solo, Jawa Tengah, berlangsung ricuh.

Kericuhan tersebut terjadi di ruang munas di Hotel Alila Solo pada Senin (21/11/2022) pukul 23.00 WIB.

Munas Hipmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (21/11/2022) pagi. Rencananya munas akan digelar tiga hari ke depan.

Ada tiga agenda yang akan diselenggarakan yakni merumuskan program ke depan, laporan pertanggungjawaban pengurus Hipmi 2019-2022, dan memilih nahkoda baru untuk Hipmi 2022-2025.

Baca juga: Munas HIPMI di Solo: Pagi Diwarnai Canda Tawa, Malamnya Malah Adu Jotos

Diperkirakan ada 1.500 orang yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Selain itu juga digelar forum dialog yang mengangkat tema pemulihan ekonomi usai pandemi Covid-19.

Kegiatan tersebut dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Peserta baku hantam

Namun, pada Senin malam sekitar pukul 23.00 WIB, terjadi baku hantam di ruang Munas. Bahkan, video para peserta adu jotos viral di media sosial.

Keributan ini terjadi saat munas diskors karena kondisi sedang tidak kondusif akibat banyaknya interupsi.

Korban berinisial MAA (40) warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang mengalami luka dan dibawa ke Rumah Sakit Dr Moewardi, Kota Solo.

Saat dikonfirmasi, Ketua Organizing Committe (OC) Munas XVII Hipmi Muhammad Ali Affandi membenarkan adanya keributan tersebut.

"Ini lagi saya cek (penyebab), soalnya ada berbagai macam versi (kejadian)," kata Muhammad Ali Affandi, Selasa (22/11/2022).

Baca juga: Munas HIPMI di Solo Ricuh, Gibran: Segera Selesaikan

Ia menjelaskan, kericuhan terjadi di luar sidang pleno Munas yang diduga karena ada kesalahpahaman antarpeserta.

"Kejadiannya ini sudah selesai sidang pleno ditutup. (Adu jotos) di jalan keluar, kayaknya sih kalau saya lihat, miskomunikasi, salah paham," ucapnya.

Ali Affandi juga menjelaskan, pihaknya akan mengupayakan mediasi antarkedua belah pihak.

"Kita utamakan kekeluargaan, jadi mau dimediasi. Prinsipnya untuk menghindari miskomunikasi dan interprestasi," harapnya.

Sementara itu, beredar video secara berantai yangg memperlihatkan para peserta sidang terlibat baku hantam.

Baca juga: Munas Hipmi Solo Ricuh, Peserta dari Jakarta Dilarikan ke Rumah Sakit, Ini Penjelasan Panitia

Saat pimpinan sidang menanyakan untuk memulai persidangan yang banjir interupsi. Ada yang meneriakkan untuk segera melanjutkan, ada yang tidak.

"Mengacu pasal 10 Sidang Pleno Munas adalah sah bila dihadiri oleh lebih dari 50 persen plus 1 dari jumlah BPD yang berhak hadir," jelas pimpinan sidang.

"Mohon peninjau mempercayakan kepada teman-teman utusan. Apakah bisa dimulai?" lanjutnya

Setelah itu, beberapa menjawab serentak bisa, sementara yang lain menolak untuk memulai persidangan.

Berkali-kali pimpinan sidang bertanya untuk memulai persidangan, gelombang penolakan semakin deras.

Baca juga: Kericuhan Munas Hipmi di Solo Berawal dari Interupsi, Polisi Terima Laporan Korban, Panitia Minta Mediasi

"Aturannya tiga perempat bukan 50 plus 1,"teriak salah seorang peserta.

"Karena melihat kondisi yang tidak kondusif kita skors sampai besok pagi," terang pimpinan sidang yang lain.

Setelah diskors, peserta justru makin tersulut emosinya. Mereka lalu mendatangi meja pimpinan sidang.

Mereka tidak terima pimpinan sidang memutuskan untuk menunda persidangan secara sepihak. Perdebatan pun berlanjut apakah sidang perlu diskors atau dilanjutkan.

Namun, pimpinan sidang tetap bersikukuh untuk menskors sidang sampai Selasa (22/11/2022) pukul 09.00 WIB.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor : Ardi Priyatno Utomo, Khairina), Tribun Solo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com