PADANG, KOMPAS.com - Polisi menyebut motif penganiayaan terhadap Kepala SMA Persatuan Guru Agama Islam (PGAI) Padang karena sengketa kepengurusan yayasan.
Kepengurusan yayasan PGAI saat ini memiliki dualisme sehingga menimbulkan konflik.
"Motifnya karena sengketa kepengurusan yayasan. Tapi kita tidak mengejar sengketa yayasan itu. Kita mengejar pidana penganiayaannya," kata Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Dedy Adriansyah Putra yang dihubungi Kompas.com, Senin (7/11/2022).
Baca juga: Aniaya Kepala Sekolah di Padang, 4 Orang Jadi Tersangka
Dedy menjelaskan saat ini pihaknya sudah menetapkan empat orang tersangka masing-masing ED (69), AT (61), RA (64) dan ER (39).
"Empat tersangka ini ada juga yang pengurus yayasan," beber Dedy.
Mereka telah ditahan di Mapolresta Padang dan dijerat dengan pasal 170 junto 351 junto 353 junto 355 tentang penganiayaan. Ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.
Sebelumnya, Kepala SMA PGAI, Yunarlis menyebutkan pihaknya tidak mengetahui motif pengeroyokan itu karena dia hanya PNS yang diperbantukan di yayasan tersebut sebagai kepala sekolah SMA.
"Saya di SK kan oleh Gubernur disini untuk memperbantukan yayasan sebagai kepala sekolah. Saya hanya menjalani tugas disini," kata Yunarlis.
Video penganiayaan yang dialami Kepala SMA PGAI Padang, Yunarlis viral di media sosial. Dalam video berdurasi 2 menit 16 detik itu, terlihat Yunarlis memakai baju batik oranye dibentak-bentak sekelompok orang.
Mereka menyeret Yunarlis keluar dari ruangannya. Yunarlis terlihat bertahan di jeruji pintu ruangannya.
"Apak kalua mangecek awak (Bapak keluar kita bicara)," kata salah seorang penganiaya.
"Indak iko kantua ambo (Tidak, ini kantor saya),' kata Yunarlis.
Kemudian terlihat salah seorang yang memakai kaos dan bertopi memukul bagian kepala Yunarlis. Yunarlis kemudian meminta tolong kepada siswa yang ada di sekolah.
"Ambil batu," teriak Yunarlis.
Sejumlah siswa yang ada kemudian mengambil batu untuk menolong, namun ditenangkan oleh orang lain.
Di akhir video terlihat, Yunarlis masih bertahan di jeruji pintu ruangannya.
Baca juga: Video Penganiayaan Kepala SMA di Padang Viral, Terjadi di Sekolah dan Disaksikan Siswa
Sementara Yunarlis mengakui kejadian tersebut dialaminya saat jam belajar di sekolah.
"Mereka berjumlah sekitar 15 orang, datang ke sekolah sekitar 11.35 WIB, pada proses belajar mengajar masih berlangsung," kata Yunarlis kepada wartawan, Kamis (3/11/2022).
Yunarlis menyebutkan kelompok orang yang mengatasnamakan masyarakat setempat itu datang dan langsung membabi buta dengan melakukan penganiayaan kepadanya.
"Saya dipukul, dicekik hingga di seret. Kemudian kepala saya merasa pusing karena dipukul dan bahkan tangan sampai di jahit karena mengalami luka akibat dipukul mereka," kata Yunarlis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.