Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minahasa Diterjang Banjir, 300 Rumah Terdampak, Warga Direlokasi ke Gedung Sekolah

Kompas.com - 05/11/2022, 21:18 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, diterjang banjir, Sabtu (5/11/2022).

Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa, ada sekitar 300 rumah warga terdampak banjir.

Banjir terjadi tepatnya di Papakelan, Kecamatan Tondano Timur, Kabupaten Minahasa.

Baca juga: Hunian Sementara Disiapkan untuk Korban Banjir Bandang Banyuwangi

Warga yang terdampak banjir kini direlokasi oleh pemerintah ke gedung sekolah dasar (SD) Papakelan.

Kepala BPBD Minahasa, Nofry Lontaan mengatakan, saat ini masih sementara melakukan pengumpulan data dan penanganan evakuasi warga yang terdampak untuk direlokasi.

"Untuk data saat ini tidak ada korban jiwa, sementara yang terdampak bencana ini ada sekitar 300 rumah," katanya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu malam.

Nofry menjelaskan, sekarang ini masyarakat yang terdampak diungsikan sementara di gedung SD Papakelan.

Dinas Sosial (Dinsos) Minahasa sudah mendirikan dapur umum di lokasi.

Kemudian dari BPBD sudah membawa peralatan untuk tidur, seperti kasur, bantal, selimut dan sebagainya.

"Dari Pemkab Minahasa telah menyiapkan saat ini makanan dus dan sementara dibagi, kurang lebih 200 sampai 300 makanan dus," jelasnya.

Banjir diduga akibat hujan dengan intensitas tinggi terjadi di wilayah tersebut.

"Banjir karena hujan dengan intensitas tinggi. Satu minggu ini Minahasa diguyur hujan," tandasnya.

Baca juga: Hari Kelima Banjir Aceh Tamiang, Pengungsi Bertambah Jadi 9.282 Jiwa, 66 Desa Masih Terisolasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com