Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Pemburu Harta Karun di Kompleks Makam Wiralodra Indramayu, Gali Lubang 3 Meter saat Tengah Malam

Kompas.com - 01/11/2022, 06:30 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Penggalian liar terjadi di komplek makam Wiralodra atau Bupati awal Indramayu di Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Penggalian itu berada di zona inti area pemakaman Rd Benggala (Wiralodra Ke-4), Rd Benggali (Wiralodra Ke-5), dan Rd Samaun (Wiralodra Ke-6).

Diduga aktivitas penggalian dilakukan oleh oknum yang mengaku sebagai developer perumahan di sekitar area makam.

Namun, belakangan terdengar kabar bahwa oknum tersebut adalah pemburu harta karun yang terkubur di area makam.

Baca juga: Diduga Kirim Paket yang Meledak di Aspol Sukoharjo, Warga Indramayu Dikembalikan Setelah Diperiksa Polisi

Awal mula penggalian

Awalnya, warga sekitar mencurigai ada aktivitas penggalian saat lewat tengah malam.

Salah satu warga, Rosidah (36) bercerita, aktivitas penggalian itu terjadi pada awal September 2022.

"Galinya itu malam-malam, saya juga curiga jam 1 malam ngapain ada yang ngegali di sini," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin.

Setelah didatangi warga, alasan oknum tersebut melakukan penggalian karena hendak membuat sumur.

Sumur tersebut nantinya akan digunakan untuk tempat wudhu bagi penziarah yang datang.

Padahal, tepat di samping lokasi galian tersebut sudah terdapat sumur.

Ketika itu, warga memang tidak menaruh curiga yang berlebihan.

Namun, beberapa lama kemudian galian yang dibuat semakin besar hingga kedalaman mencapai 3 meter.

Lalu, warga sekitar pun sempat menegur oknum tersebut.

Setelah itu, galian besar itu justru ditinggalkan begitu saja hingga terbengkalai.

Akhirnya, warga sekitar melakukan pengurugan tanah.

"Karena dibiarin terbengkalai, warga di sini malakukan pengurugan tanah, saat itu ada yang memvideo dan ramai, kalau kejadiannya mah memang sudah terjadi bulan lalu," ujar dia.

Camat Sindang, Suyitno menganggap kabar tersebut mungkin hanya obrolan dari mulut ke mulut saja di tengah masyarakat.

Akan tetapi, kabar soal pemburu harta karun ini bisa dimungkinkan kebenarannya.

Saat ini pemerintah sudah mengamankan lokasi setempat agar aktivitas pengrusakan tidak terjadi semakin parah.

"Untuk lubang, sementara kita lakukan penutupan," ujar dia.

Baca juga: Bongkar Lantai, Pasangan Ini Baru Sadar Ada Tumpukan Harta Karun Koin Emas di Bawah Rumahnya

Melanggar undang-undang

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Indramayu, Dedy S Musashi menambahkan, aktivitas penggalian liar di area makam tersebut sudah melanggar undang-undang karena membahayakan situs budaya.

"Jadi ini adalah ekskavasi atau penggalian liar yang dilakukan oleh para pemburu harta karun," ujar dia.

Dia mengatakan, pencarian harta karun di situs makam tua memang bisa saja terjadi.

Sebab, para pelakunya beranggapan di sekitaran area pemakaman tersebut terdapat harta karun yang ikut dikubur di dalamnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Orang yang Melubangi Kompleks Makam Wiralodra atau Bupati awal Indramayu Diduga Pemburu Harta Karun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com