Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai di Kota Semarang Naik Rp 40.000 Per Kilogram, Pedagang Mengeluh Banyak yang Busuk

Kompas.com - 27/10/2022, 15:43 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pedagang cabai di pasar tradisional Kota Semarang, Jawa Tengah mengeluh karena harga cabai kembali naik sejak tiga hari yang lalu.

Pedagang cabai pasar Karangayu Semarang, Yati (58) mengatakan, naiknya harga cabai membuat banyak pelanggan mengeluh dan mengurangi jumlah pembelian.

"Pasti banyak pembeli yang mengeluh, kok mahal lagi," jelasnya kepada Kompas.com, Kamis (27/10/2022).

Baca juga: Dalam Sepekan, Harga Cabai di Kabupaten Semarang Anjlok

Dia menjelaskan, sebelum harga cabai keriting merah yang dijual sekitar Rp 34.000. Namun sekarang harganya sudan naik menjadi Rp 40.000 per kilogram.

"Memang turunya sedikit-sedikit. Mulai sejak harga bahan bakar minyak (BBM) naik harganya tak stabil," paparnya.

Naiknya harga cabai membuat pembeli mengurangi jumlah cabai yang dibeli. Hal itu membuat cabai yang dia jual banyak yang busuk dan tak bisa dijual.

"Cabai ini bisa busuk seperti sayuran lain. Kalau lama ya busuk. Kita terpaksa rugi juga," ujarnya.

Hal yang sama dikatakan, Siti (53) pedagang cabai Pasar Peterongan Semarang. Saat ini harga cabai keriting merah harganya mulai naik tajam.

"Sekarang sudah Rp 40.000 per kilogram," ujarnya.

Sementara, untuk jenis cabai lain seperti keriting hijau masih di kisaran harga Rp 15.000 per kilogram dan cabai teropong merah Rp 35.000 per kilogram.

"Untuk cabai rawit ceplus Rp 25.000 per kilogram," paparnya.

Dia mengaku, sampai saat ini belum mengetahui penyebab harga cabai naik. Pasalnya, harga cabai memang tak stab sejak harga BBM naik.

"Naik turun terus ini. Saya tak tau penyebabnya apa," keluhnya.

Baca juga: Mendag: Harga Cabai dan Bawang di Bali Lebih Stabil Dibanding di Jawa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com