Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terombang-ambing di Laut 4 Hari, 7 Penumpang Speedboat di Papua Bertahan dengan Makan Terong Mentah

Kompas.com - 21/10/2022, 09:29 WIB
Dhias Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Sebuah speedboat berpenumpang tujuh orang, sempat hilang kontak selama empat hari di perairan Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua.

Kapal tersebut hilang sejak Minggu (16/10/2022) saat dalam perjalanan dari Serui (Mariadei) menuju ke Kampung Miosnum Distrik Yerui Kabupaten Kepulauan Yapen.

"Speedboat tersebut hilang kontak di sekitar perairan Wooi saat melakukan perjalanan dari Serui (Mariadei) menuju ke Kampung Miosnum Distrik Yerui Kabupaten Kepulauan Yapen," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, melalui keterangan tertulis, Kamis (20/10/2022).

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 20 Oktober 2022

Kapal alami kebocoran

Setelah melakukan pencarian, para korban diketahui berada di Perairan Pulau Roswar Kampung Yomber, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.

Kabar tersebut dipastikan setelah Moctar Raubaba, salah satu penumpang speedboat yang hilang kontak, menghubungi kerabatnya di Yapen.

“Mereka ditemukan oleh nelayan Buton asal Nabire yang sedang mencari ikan, kemudian diantar ke Pulau Roswar, Kampung Yomber," kata Kamal.

Baca juga: Kisah Aipda Yosafat, Kenalkan Abjad pada Ibu-Ibu Buta Aksara di Kampung Yanbra Papua

Dari keterangan korban, diketahui bahwa kapal yang mereka gunakan mengalami kebocoran di tengah perjalanan.

Melihat situasi tersebut, korban berinisiatif membuang salah satu mesin motor 40PK yang terpasang di badan kapal.

 

“Akan tetapi mesin lain berkapasitas 15 PK mengalami masalah akibatnya mereka terbawa arus ke Pulau Mandena namun tak berselang lama, arus laut yang begitu kencang membawa mereka keluar pulau,” ungkap Kamal.

Makan terong mentah dan air laut

Setelah itu, para korban terombang-ambing di lautan selama empat hari.

Sebelum ditemukan nelayan, para korban hanya mengandalkan air laut dan terong mentah yang mereka bawa untuk bertahan hidup.

“Saat ini semua penumpang dalam kondisi baik dan sehat hanya saja masih mengalami trauma akibat terombang-ambing dilaut lepas selama 4 hari,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com