Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Gagal Ginjal Misterius Anak, 6 Pasien di DIY Meninggal dan Pelarangan Obat Sirup di Lampung

Kompas.com - 20/10/2022, 11:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Sederet kasus gagal ginjal akut pada anak terjadi di sejumlah daerah. Dari pantauan Kompas.com, enam anak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia.

Menurut dr. Kristia Hermawan M.Kes. Sp.A., dokter spesialis anak RSUP dr Sardjito Yogyakarta, dari awal Januari 2022 sampai Oktober 2022 ini ada 13 pasien gagal ginjal akut progresif atipikal (tidak khas) yang ditangani oleh RSUP Dr Sardjito.

Baca juga: Tambah 1, Anak yang Meninggal karena Gagal Ginjal di Yogyakarta Jadi 6 Orang

"Rentang usia pasien yang kami terima yang paling muda itu tujuh bulan, yang paling tua itu 17 tahun," bebernya dalam jumpa pers, Rabu (19/10/2022).

Sementara itu, empat anak saat ini masih jalani perawatan di RSUP dr Sardjito Yogyakarta. Sedangkan tiga pasien sudah sembuh.

"Empat kasus yang masih dirawat saat ini masih dalam prosedur cuci darah. Membutuhkan cuci darah," pungkasnya.

Baca juga: 13 Anak di DIY Alami Gejala Gagal Ginjal Misterius, Ini Tanda-tandanya

Kenali gejala

Sementara Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengungkapkan gejala gagal ginjal akut pada anak.

Para orangtua diharapkan segera memeriksakan anak-anak mereka jika menemukan gejala-gejala tertentu, salah satunya susah buang air kecil.

"Kemudian mengeluh pipis susah, air pipis keruh itu indikator. Kalau seperti itu enggak usah ambil resiko segera ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes)," kata dia, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Tiga Pasien Gagal Ginjal Misterius yang Dirawat di RS Sardjito Yogya Dinyatakan Sembuh


Kasus di Sumba Barat, NTT

Sementara itu, seorang anak berusia 1 tahun, 10 bulan, di Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal akibat gangguan gagal ginjal akut misterius.

Sebelumnya, pasien sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waikabubak, Sumba Barat.

"Meninggal tadi malam sekitar pukul 22.00 Wita, setelah kondisinya terus memburuk akibat gangguan ginjal akut progresif atipikal,"ungkap Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Provinsi NTT, dr Woro Indri Padmosiwi, kepada Kompas.com, Kamis (20/10/2022) pagi.

Woro menjelaskan, pasien dibawa orangtuanya ke RSUD Waikabubak. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menemukan gejala gangguan ginjal akut progresif atipikal (acute kidney injury/AKI).

Namun, rumah sakit tersebut tidak bisa menanganinya karena ketiadaan fasilitas alat cuci darah khusus anak.

Menurut Woro, rumah sakit di seluruh NTT juga saat ini tidak memiliki alat cuci darah khusus anak. Sehingga dokter dan keluarga memutuskan untuk merujuknya ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar, Bali.

Klarifikasi IDAI Banyumas

Ilustrasi gagal ginjal akut pada anak.Shutterstock/Shidlovski Ilustrasi gagal ginjal akut pada anak.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Regional
Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Regional
Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Regional
Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Regional
Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Regional
Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Regional
Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Regional
Tak Diizinkan Mancing, Pelajar SMP di Kalbar Nekat Bunuh Diri dengan Senapan Angin

Tak Diizinkan Mancing, Pelajar SMP di Kalbar Nekat Bunuh Diri dengan Senapan Angin

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com