SURABAYA, KOMPAS.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat, ada 24 kasus gangguan gagal ginjal akut misterius pada anak di Jawa Timur.
Dari jumlah itu, menurut IDAI, sebanyak 10 di antaranya terdeteksi di Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku belum menerima laporan adanya kasus gagal ginjal akut misterius di Surabaya.
Meski demikian, pihaknya terus bekerja maksimal untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit tersebut.
Baca juga: Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak Terpantau Nol Kasus di Jateng, IDAI Minta Dokter Anak Waspada
"Jadi kita belum mendapatkan laporan. Dan itu memang declare-nya dari pusat. Jadi nanti mohon ditunggu dari pemerintah pusat hasilnya seperti apa," kata Eri Cahyadi di Surabaya, Rabu (19/10/2022).
Eri menegaskan telah menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk meningkatkan upaya promosi kesehatan.
Salah satunya dengan meningkatkan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat.
"Dinkes sudah saya minta turun untuk menyampaikan di sekolah, di titik-titik tertentu bagaimana menjaga kesehatan, pola hidup sehat. Karena penyakit apapun itu baliknya ke pola hidup sehat, terutama makanan. Di sekolah-sekolah juga telah disampaikan," ujar dia.
Di sisi lain, sekarang ini Pemkot Surabaya tengah berdiskusi dengan seluruh lembaga pendidikan terkait makanan anak-anak di sekolah.
Itu diharapkan agar makanan yang dikonsumsi anak-anak ketika di berada sekolah dipastikan aman dan sehat.
"Ini yang sedang kita diskusikan dengan para kepala sekolah. Salah satunya untuk mencegah (penyakit gagal ginjal misterius) itu," terang dia.
Menurutnya, dalam upaya mencegah penyakit gagal ginjal misterius pada anak, tidak bisa hanya dilakukan sendiri oleh pemerintah.
Sebab, bentuk perhatian para orang tua terhadap pola hidup sehat anak dinilainya juga sangat penting.
"Sebab anak-anak ini kadang, mohon maaf, kalau jajan tidak berpikir ini sehat atau tidak, ada banyak bahan pengawetnya atau tidak. Nah, ini yang bahaya. Makanya kita juga ke sana (koordinasi dengan sekolah)," kata Eri.
Di samping itu, Eri juga menyebutkan jika seluruh puskesmas di Surabaya telah terjun melakukan promosi kesehatan kepada para orangtua agar mewaspadai penyakit gagal ginjal misterius.