Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gunung Krakatau, Letusannya Pernah Memicu Tsunami dan Membuat Dunia Gelap Gulita

Kompas.com - 18/10/2022, 23:18 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Tak hanya itu, abu vulkanik yang menutupi atmosfer juga berakibat pada turunnya suhu di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa.

Selama beberapa tahun, dunia sempat mengalami gangguan cuaca yang memicu serangkaian bencana alam dan krisis pangan karena kegagalan panen.

Sejarah Lahirnya Gunung Anak Krakatau

Pasca letusan besar Gunung Krakatau, diketahui Gunung Anak Krakatau tumbuh mulai tahun 1930.

Akibat letusan-letusannya, Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi dan membentuk kerucut seperti yang sekarang dapat diamati.

Material yang keluar dari letusan-letusan eksplosif maupun efusif Gunung Anak Krakatau menambah tinggi kerucut dan memperluas wilayah daratannya.

Gunung Anak Krakatau inilah yang dikenal sebagai gunungapi aktif hingga sekarang.

Erupsi besar terakhir dialami Anak Krakatau pada tahun 2018 yang mengakibatkan tsunami di Selat Sunda atau dikenal sebagai peristiwa Tsunami Banten 2018.

Kejadian tsunami itu terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam hingga Minggu (23/12/2018) pukul 22.00 WIB.

Gelombang tsunami setinggi lebih dari 2 meter itu menghantam pesisir Banten dan Lampung dan menewaskan 437 orang.

Pada Oktober 2022, status Gunung Anak Krakatau berada pada Level III Siaga dengan rekomendasi untuk tidak mendekati atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.

Jalur Menuju Gunung Anak Krakatau

Dilansir dari laman Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Komplek Gunungapi Krakatau dapat dicapai dari beberapa jalur laut.

Jalur pertama dapat ditempuh dari Pelabuhan Tanjung Priok dengan menggunakan kapal Jet-Foils atau Kapal Pesiar.

Jalur kedua dapat ditempuh dari Pelabuhan Perikanan Labuan di Kabupaten Pandeglang, Banten dengan menggunakan kapal motor atau kapal nelayan.

Jalur ketiga ditempuh dari Pelabuhan Canti di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan dengan menggunakan kapal motor atau kapal nelayan yang akan melewati Pulau Sebuku dan Pulau Sebesi.

Fakta Menarik gunung Anak Krakatau

Gunung Anak Krakatau diketahui memiliki luas sekitar 320 hektar merupakan tempat wisata yang populer terutama di antara para pendaki dan peneliti gunung api.

Karena status yang masih aktif dan bisa tiba-tiba erupsi, tak heran keseluruhan wilayahnya merupakan pulau tak berpenghuni.

Gunung Anak Krakatau  juga masuk dalam kawasan cagar alam Krakatau yang dikelola oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Lampung.

Sumber:
vsi.esdm.go.id  
magma.esdm.go.id     
ksdae.menlhk.go.id  
indonesiabaik.id  
tribunnews.com  
kompas.com (Penulis : Diva Lufiana Putri, Retia Kartika Dewi| Editor : Inten Esti Pratiwi, Rizal Setyo Nugroho, Puspasari Setyaningrum)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com