Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Sumatera Muncul ke Permukiman Warga di Riau akibat Hutan Dibabat, BBKSDA: Habitatnya Sudah Terganggu

Kompas.com - 15/10/2022, 09:57 WIB
Idon Tanjung,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) muncul ke permukiman warga di Desa Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Kemunculan harimau tersebut, dibuktikan dengan adanya jejak yang ditemukan beberapa kali oleh warga dalam sepekan terakhir.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman Suhefti Hasibuan menuturkan, pihaknya menurunkan tim untuk mencegah terjadi konflik antara harimau dengan manusia.

"Kejadian keluarnya Harimau Sumatera di Desa Teluk Lanus sudah terjadi sejak tahun lalu. Tim kami sudah selalu turun untuk melakukan pemasangan kamera trap dan sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat," kata Genman, kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Sabtu (15/10/2022).

Baca juga: Saat 120 Hektar Hutan Suaka Margasatwa di Riau Dirambah, Rumah Harimau Sumatera, Gajah, hingga Tapir Terancam

Keluarnya harimau dari sarangnya, adalah bukti rusaknya hutan bagi rumah hewan buas terutama harimau sumatera.

Beberapa hari lalu, kawasan hutan Suaka Margasatwa Giam Siak yang berada di wilayah Kabupaten Siak, ditemukan telah dibabat.

Hutan seluas 120 hektare telah habis ditebang diduga untuk dijadikan lahan perkebunan.

Beruntung dua orang pelaku yang melakukan perambahan berhasil ditangkap dengan barang bukti satu unit eskavator.

Perusakan hutan ini tentu mengancam kehidupan satwa yang ada di dalamnya, seperti harimau sumatera, gajah sumatera, beruang madu, tapir dan satwa dilindungi lainnya.

Genman menyatakan, harimau masuk ke permukiman warga, karena habitatnya telah terganggu.

"Dalam konteks ini, harimau sumatera tetap dalam habitatnya di hutan yang sudah terganggu," kata Genman.

Bahkan, setelah pihaknya melakukan pengecekan, tenyata jejak harimau yang ditemukan itu titik koordinatnya berada dalam kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT).

 

Kawasan hutan ini juga berdekatan dengan permukiman dan sawah warga.

"Berdasarkan overlay peta koordinat GPS, lokasi penemuan jejak harimau berada dalam kawasan hutan. Kemungkinan pemukiman tersebut berada di sekitar kawasan hutan. Dugaan saya mungkin (hutan rumah satwa) sudah digarap," ungkap Genman.

Pihak BBKSDA Riau mengimbau warga yang berada di lokasi kemunculan harimau, agar tetap waspada.

Baca juga: Kronologi Wanita Tewas Diserang Harimau Sumatera, Sempat Hilang Terseret ke Hutan Akasia

Warga juga diminta agar tidak beraktivitas seorang diri.

"Kami sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang ditemui di lokasi kemunculan harimau. Karena, harimau diperkirakan masih berada di sekitar lokasi penemuan jejak," kata Genman.

Selain itu, dia menegaskan kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindakan anarkistis apabila melihat harimau. Kemudian, warga diminta agar tidak memasang jerat.

Karena, harimau sumatera adalah hewan yang dilindungi dan statusnya terancam punah akibat perusakan hutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

Regional
Aziz Minta Restu di Hadapan Massa, Terkait Pilkada Magelang?

Aziz Minta Restu di Hadapan Massa, Terkait Pilkada Magelang?

Regional
Cerita Awal Mula Marliah Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia

Cerita Awal Mula Marliah Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia

Regional
Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Regional
WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com