Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video "Duit Ora Payu" pada Pilkades di Desanya Gus Baha Rembang

Kompas.com - 04/10/2022, 08:40 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

REMBANG, KOMPAS.com - Sebuah video berdurasi 28 detik yang memperlihatkan aksi arak-arakan di Desa Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah viral di media sosial.

Dalam video tersebut terlihat warga meneriakkan kata-kata berbahasa jawa yang berbunyi duit ora payu (uang tidak laku) dengan diiringi arak-arakan.

Rupanya warga tersebut mengarak Muhammad Umar Faruq, yang merupakan adik sepupu KH Bahauddin Nursalim alias Gus Baha, karena telah memenangkan pemilihan kepala desa (Pilkades) di desa tersebut pada Minggu (2/10/2022) lalu.

Baca juga: Panitia Pilkades Kota Batu Digugat ke PTUN, Begini Respons Wali Kota

Gus Faruq sapaan akrab dari Muhammad Umar Faruq disebut berhasil memenangkan kursi pilkades tanpa menggunakan politik uang.

Sehingga warga meneriakkan kata-kata duit ora payu secara berulang-ulang. Duit ora payu kalau dialihbahasakan berarti uang tidak laku.

Tampaknya, kata-kata tersebut digunakan untuk membuktikan bahwa untuk memenangkan pemilihan kepala desa tidak perlu menggunakan politik uang.

Sebab, di sisi lain kompetitornya yang juga seorang petahana diduga membagikan uang ratusan ribu rupiah kepada warga agar dapat memenangkan pemilihan tersebut.

Dalam Pilkades tersebut, dari total 1.039 suara sah, Gus Faruq memperoleh 709 suara. Sementara kompetitornya, Hanik Setiyawati, hanya memperoleh 330 suara.

Dalam video yang viral tersebut, Gus Faruq terlihat digandeng oleh Gus Umam yang merupakan adik kandung dari Gus Baha.

Baca juga: Rusak TPS dan Bakar Surat Suara Saat Pilkades, 12 Warga di Manggarai Barat Ditangkap

Gus Umam atau yang mempunyai nama lengkap Zaimul Umam Nursalim merupakan Ketua DPC PPP Rembang.

Gus Umam, saat dimintai tanggapannya terkait video viral itu, membenarkan hal tersebut merupakan sikap masyarakat yang anti politik uang dalam memilih Gus Faruq sebagai kepala desa setempat.

"Memang kami ini sejak awal tidak punya kemampuan secara logistik. Tapi kami punya kekuatan interaksi sosial kepada masyarakat yang sudah terbangun sejak buyut-buyut saya," kata dia kepada wartawan.

Dirinya mengatakan, kultur masyarakat di Narukan memang menjunjung kerukunan dan kebersamaan tanpa membutuhkan embel-embel keuntungan material.

Baca juga: Galeri Barang Antik di Kota Batu Disulap Jadi TPS Saat Pilkades, Panitia Pakai Seragam SMA

"Loyalitas dan militansinya memang luar biasa. Segala sesuatu tidak pernah melihat tentang pragmatisme. Segala sesuatu tidak pernah dikapitalisasi," ujar dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Gus Baha dan Gus Umam ikut nenyalurkan hak suaranya dalam pemilihan kepala Desa Narukan.

Mereka menyalurkan hak pilihnya di TPS 3 yang berlokasi di yayasan Madrasah Diniyyah Mansyaun Nasyiin tingkat TPQ Ibtidaiyyah Tsanawiyyah dan Aliyyah desa Narukan, Kecamatan Kragan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com