Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Penggunaan Gas Air Mata, Suporter di Salatiga Gelar Aksi Tutup Mulut dan Hidung

Kompas.com - 03/10/2022, 22:04 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Aliansi Suporter Salatiga melakukan aksi tutup mulut dan hidung sebagai bentuk protes atas penggunaan gas air mata dalam menangani kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022). Dalam kerusuhan tersebut ratusan orang meninggal dunia.

Sebelum melakukan aksi tutup mulut dan hidung, ribuan suporter dari berbagai klub tersebut menyalakan lilin dan doa bersama untuk para korban.

Baca juga: Pengamat Soroti Suporter Sepak Bola yang Bertindak Brutal: Belum Dewasa

Peserta doa bersama berasal dari klub Arema Malang, Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, PSS Sleman, Persib Bandung, Persija Jakarta, PSISa Salatiga, Persis Solo, Persipura Jayapura dan berbagai klub lain.

Koordinator aksi, Adi Limantoro mengatakan doa bersama dan menyalakan lilin ini, adalah aksi spontan yang digelar suporter.

"Kami selaku suporter merasa prihatin dengan kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang, apalagi sampai ada ratusan korban jiwa," jelasnya, Senin (3/10/2022) di Lapangan Pancasila Salatiga.

Adi mengungkapkan sepak bola adalah hiburan bagi masyarakat, termasuk menggerakan perekonomian.

"Kami semua merindukan sepak bola yang damai, sepak bola yang ramah bagi semuanya, mulai dari suporter, perempuan, dan anak. Termasuk keamanan juga," ujarnya.

Dikatakan, sudah saatnya suporter meninggalkan rivalitas yang sempit.

"Kita semua memiliki tim kebanggaan, sudah saatnya suporter maju dan rivalitas itu hanya sebatas di lapangan," kata Adi.

Sementara Manajer PSISa Salatiga Hartoko Budhiono mengungkapkan sepak bola harus menjadi sarana pemersatu.

"Kita harus dewasa dalam menyikapi hal ini, tapi yang lebih terpenting adalah menjadikan sepak bola sebagai olahraga pemersatu bangsa," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com