Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Siswa Tendang Alat Vital Temannya hingga Pendarahan, Disdik Solo Minta Sekolah Lakukan Ini

Kompas.com - 22/09/2022, 12:52 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Jawa Tengah meminta pihak SDN Karangasem IV Kecamatan Laweyan, Kota Solo meningkatkan pengawasan pada jam-jam istirahat.

Ini dilakukan sebagai antisipasi agar kasus penendangan antar sesama siswa di sekolah tidak kembali terulang.

Diketahui, seorang siswi SDN Karangasem IV, Laweyan, Kota Solo, diduga mengalami pendarahan di alat vitalnya lantaran mendapatkan tendangan dari sesama teman sekolahnya. Peristiwa ini diduga terjadi pada jam istirahat sekolah.

Baca juga: Ditendang Teman, Alat Vital Siswi SD di Solo Mengalami Pendarahan

"Secara umum kami minta pihak sekolah mengetatkan lagi (pengawasan) di jam-jam istirahat," kata Kepala Disdik Kota Solo, Dian Rineta di Solo, Jawa Tengah, Kamis (22/9/2022).

Dian menerangkan sebenarnya pendidikan karakter telah diajarkan di sekolah. Pendidikan ini sudah terangkum dalam kurikulum sekolah terkait bagaimana meningkatkan keagamaan, gotong-royong, dan budi pekerti.

Sementara kasus dugaan penendangan antar sesama siswa yang terjadi di SDN Karangasem IV karena kesalahpahaman.

"Kalau ini kan kasuistis ya. Kita punya 66.000 murid SD, 33.000 muris SMP hampir 100.000 murid SD dan SMP kalau terjadi satu, dua kita selesaikan kasuistisnya juga. Secara umum kami minta pihak sekolah mengetatkan lagi di jam-jam istirahat," ungkap Dian.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo Abdul Haris Alamsyah menjelaskan, peristiwa penendangan antarsiswa tersebut terjadi pada pekan ketiga Agustus 2022, lalu.

"Saya konfirmasi ke pihak sekolah, kejadiannya itu sudah bulan lalu (Agustus 2022) dan sudah diselesaikan antarorangtua," ujar Abdul Haris, Rabu (21/9/2022).

Namun, lanjut Abdul, karena permasalahan ini muncul kembali, pihaknya akan melakukan verifikasi ulang atas kejadian tersebut.

"Ini muncul lagi, itu lagi kepala sekolah baru mau menanyakan ke semua pihak atas permasalahan kemarin itu, ada masalah ndak-nya, kok muncul lagi. Kemarin katanya sudah selesai," katanya.

Baca juga: Viral, Video Kades di Lombok Barat Mengamuk di Sekolah dan Bentak Guru, Ini Penjelasan Polisi

Soal kronologi awal, Abdul mengatakan laporan dari pihak sekolah kejadian itu berawal dari aksi saling bercanda antarsiswa.

"Becanda, katanya mau nendang kaki tapi keblabasan kena alat vital. Katanya, memang berdarah," jelasnya.

Korban sudah diperiksakan ke bidan dan hanya rawat jalan. Tidak ada visum di rumah sakit. Kemudian kedua orangtua korban dan pelaku dipanggil ke sekolah.

Sempat terjadi ketegangan antara orangtua siswa korban dan pelaku. Namun, pihak sekolah melakukan mediasi terlebih dahulu.

"Awalnya ada permohonan walau secara tidak langsung, orangtua korban minta anak yang menendang dikeluarkan. Tapi oleh kepala sekolah dicoba disampaikan bahwa sekolah sangat berharap ini tidak terjadi. Dengan berjanji bahwa kondisi seperti ini tidak akan terjadi lagi di masa yang akan datang," katanya.

Orangtua korban sempat tidak menerima kesepakatan itu. Kemudian mengancam jika pelaku tidak dikeluarkan korban akan keluar dari sekolah tersebut

"Permintaan itu ditolak sekolah. Mengingat setiap harinya kedua anak ini berteman baik dan keduanya anak-anak pintar dan berprestasi. Pada akhirnya kedua keluarga bisa menerima," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com