Salin Artikel

Soal Siswa Tendang Alat Vital Temannya hingga Pendarahan, Disdik Solo Minta Sekolah Lakukan Ini

Ini dilakukan sebagai antisipasi agar kasus penendangan antar sesama siswa di sekolah tidak kembali terulang.

Diketahui, seorang siswi SDN Karangasem IV, Laweyan, Kota Solo, diduga mengalami pendarahan di alat vitalnya lantaran mendapatkan tendangan dari sesama teman sekolahnya. Peristiwa ini diduga terjadi pada jam istirahat sekolah.

"Secara umum kami minta pihak sekolah mengetatkan lagi (pengawasan) di jam-jam istirahat," kata Kepala Disdik Kota Solo, Dian Rineta di Solo, Jawa Tengah, Kamis (22/9/2022).

Dian menerangkan sebenarnya pendidikan karakter telah diajarkan di sekolah. Pendidikan ini sudah terangkum dalam kurikulum sekolah terkait bagaimana meningkatkan keagamaan, gotong-royong, dan budi pekerti.

Sementara kasus dugaan penendangan antar sesama siswa yang terjadi di SDN Karangasem IV karena kesalahpahaman.

"Kalau ini kan kasuistis ya. Kita punya 66.000 murid SD, 33.000 muris SMP hampir 100.000 murid SD dan SMP kalau terjadi satu, dua kita selesaikan kasuistisnya juga. Secara umum kami minta pihak sekolah mengetatkan lagi di jam-jam istirahat," ungkap Dian.

"Saya konfirmasi ke pihak sekolah, kejadiannya itu sudah bulan lalu (Agustus 2022) dan sudah diselesaikan antarorangtua," ujar Abdul Haris, Rabu (21/9/2022).

Namun, lanjut Abdul, karena permasalahan ini muncul kembali, pihaknya akan melakukan verifikasi ulang atas kejadian tersebut.

"Ini muncul lagi, itu lagi kepala sekolah baru mau menanyakan ke semua pihak atas permasalahan kemarin itu, ada masalah ndak-nya, kok muncul lagi. Kemarin katanya sudah selesai," katanya.

Soal kronologi awal, Abdul mengatakan laporan dari pihak sekolah kejadian itu berawal dari aksi saling bercanda antarsiswa.

"Becanda, katanya mau nendang kaki tapi keblabasan kena alat vital. Katanya, memang berdarah," jelasnya.

Korban sudah diperiksakan ke bidan dan hanya rawat jalan. Tidak ada visum di rumah sakit. Kemudian kedua orangtua korban dan pelaku dipanggil ke sekolah.

Sempat terjadi ketegangan antara orangtua siswa korban dan pelaku. Namun, pihak sekolah melakukan mediasi terlebih dahulu.

"Awalnya ada permohonan walau secara tidak langsung, orangtua korban minta anak yang menendang dikeluarkan. Tapi oleh kepala sekolah dicoba disampaikan bahwa sekolah sangat berharap ini tidak terjadi. Dengan berjanji bahwa kondisi seperti ini tidak akan terjadi lagi di masa yang akan datang," katanya.

Orangtua korban sempat tidak menerima kesepakatan itu. Kemudian mengancam jika pelaku tidak dikeluarkan korban akan keluar dari sekolah tersebut

"Permintaan itu ditolak sekolah. Mengingat setiap harinya kedua anak ini berteman baik dan keduanya anak-anak pintar dan berprestasi. Pada akhirnya kedua keluarga bisa menerima," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/22/125256878/soal-siswa-tendang-alat-vital-temannya-hingga-pendarahan-disdik-solo-minta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke