Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo di Universitas Pattimura, Massa Tuntut Dosen yang Aniaya Mahasiswa Dipecat

Kompas.com - 20/09/2022, 22:53 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon menggelar unjuk rasa di depan gedung fakultas tersebut, Selasa (20/9/2022).

Para mahasiswa menuntut agar salah seorang dosen berinisial FU yang diduga memukuli mahasiswa bernama Salim Souwakil dipecat.

Baca juga: Mahasiswa Unpatti Dipukul Dosen di Kampus, Pelaku Diduga Sedang Mabuk

Dalam aksi itu, para mahasiswa juga membawa sejumlah pamflet berisi kecaman atas tindakan sewenang-wenang dosen tersebut. Mereka juga membakar ban bekas di depan fakultas sambil bergantian berorasi.

“Kami menuntut agar pelaku pemukulan rekan kami segera diberi sanksi tegas dan bila perlu dipecat,” kata Ris salah satu mahasiswa saat menyampaikan orasinya.

Menurut mahasiswa, aksi pemukulan yang dilakukan oknum dosen tersebut merupakan tindakan premanisme yang brutal dan tidak bisa ditoleransi.

Para mahasiswa mengutuk kejadian itu karena perbuatan tersebut dilakukan seorang dosen di lingkungan kampus.

“Kami mengutuk keras insiden pemukulan ini, haarusnya segala tindakan kekerasan tidak boleh terjadi di kampus apalagi dilakukan oleh seornag dosen,” kata mahasiswa lainnya.

Demonstran menuntut pihak kampus memproses kasus itu. Pihak universitas juga diminta tak melindungi dosen tersebut karena perbuatan itu telah mencoreng nama baik Universitas Pattimura.

Para mahasiswa juga mengancam akan melaporkan kasus itu ke polisi untuk diproses secara hukum.

Sekretaris Jurusan Ilmu Pengetahun Sosial (IPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Gerald Latuserimala yang menerima para pendemo berjanji menindaklanjuti kasus tersebut.

Jika terbukti bersalah, dosen itu akan diberi sanksi.

“Tuntutan saudara-saudara akan ditindaklanjuti, dan apabila yang bersangkutan terbukti bersalah pasti akan diberikan sanksi,” kata Gerald.

Ia pun meminta para mahasiswa untuk membuat laporan secara tertulis agar dapat ditindaklanjuti. Pihaknya juga akan mendengarkan penjelasan dari dosen yang bersangkutan sebelum kasus tersebut di proses lebih lanjut.

“Sampai saat ini kita belum mendapat penjelasan secara langsung dari dosen yang bersangkutan,” ujarnya.

Baca juga: Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Unpatti Ambon Blokade Jalan dan Desak Jokowi Mundur

Sebelumnya, seorang dosen berinisial FU diduga menganiaya mahasiswanya, Salim Souwakil, di ruangan kuliah pada Senin (19/9/2022).

Insiden itu menyebabkan korban menderita memar dan bengkak di bagian wajah setelah dipukul sebanyak enam kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com