KOMPAS.com - Monumen Kresek terletak di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Lokasi Monumen Kresek tepatnya berada 8 kilometer ke arah timur Kota Madiun.
Monumen Kresek adalah monumen sejarah yang dibangun untuk mengenang peristiwa pemberontakan PKI Madiun pada tanggal 18 September 1948.
Luas Monumen Kresek sekitar dua hektar yang saat ini merupakan destinasi wisata favorit di Kabupaten Madiun dan sekitarnya.
Peristiwa Madiun ini adalah gerakan PKI Madiun yang terjadi di perbukitan dekat Desa Kresek, Madiun.
Monumen Kresek terdiri dari monumen dan relief keganasan PKI tahun 1948 di Madiun.
Saat memasuki monumen, pengunjung akan melihat patung besar yang terdiri dari dua orang.
Patung tersebut merupakan gambaran Muso yang akan memenggal Kyai Husein, tokoh-tokoh dalam peristiwa Madiun itu.
Untuk mencapai patung pemenggalan itu, ada tangga yang berjumlah 17,9, dan 45.
Jumlah tangga seolah menyimbolkan tanggal kemerdekaan Indonesia, yaitu 17 Agustus 1945.
Di sekitar monumen juga terdapat prasasti batu yang mengukir nama-nama prajurit TNI dan pamong desa yang gugur dalam peristiwa Madiun 1948.
Salah satu prajurit TNI yang gugur dalam pertempuran adalah Kolonel Inf Marhadi yang namanya diabadikan menjadi nama Jalan di Madiun.
Baca juga: Pemberontakan PKI Madiun 1948
Selain itu, ada juga patungnya di Alun-alun Kota Madiun sebagai bentuk penghormatan.
Tujuan pemberontakan PKI Madiun tahun 1948 adalah gerakan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah, yaitu Republik Indonesia dan mengganti landasan negara.
Gerakan atau pemberontakan PKI Madiun tahun 1948 dipimpin oleh Amir Sjarifuddin dan Muso. Gerakan dimulai pada pertengahan tahun 1948 yang berpusat di Madiun, Jawa Timur.
Latar belakang pemberontakan PKI Madiun tahun 1948 adalah jatuhnya Kabinet Amir Sjarifuddin akibat ditanda-tangani perjanjian Renville yang merugikan Repubik Indonesia.