Namun, ibu korban, Soimah, yang meragukan putranya meninggal karena sakit, memaksa agar peti jenazah dibuka. Ketika peti dibuka, tampak sejumlah luka lebam di jasad korban.
"Setelah didesak, pihak Gontor mengakui bahwa AM ini meninggal karena dianiaya. Bukan sakit seperti yang terulis dalam surat itu," jelasnya dalam jumpa pers di Palembang, Selasa (6/9/2022).
Titis mengungkapkan, keluarga korban menyesalkan sikap Ponpes Gontor yang seakan menutupi peristiwa sebenarnya.
"Yang disesalkan adalah, ada hal yang tidak konsisten ketika awal mengatakan anaknya meninggal karena sakit. Ketika mereka memaksa membuka jenazah melihat kondisi, ternyata dianiaya. Jadi terkesan ditutupi," terangnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi; Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Dheri Agriesta, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.