Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kenaikan Harga BBM Bersubsidi, Moeldoko: Masih "Wait and See"

Kompas.com - 02/09/2022, 12:01 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Pemerintah hingga saat ini belum memutuskan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko menyebut, pemerintah masih melakukan kajian.

"Masih wait and see, tapi kajian itu terus dilakukan," kata Moeldoko usai memberi kuliah unum bertajuk Indonesia dan Masa Depan Kaum Muda di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (2/9/2022).

Baca juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa di Semarang Bakar Ban di Depan Kantor Ganjar Pranowo

Moeldoko mengatakan, pergerakan harga minyak dunia saat ini dinamis. Untuk itu, masyarakat diminta bersabar menunggu keputusan pemerintah.

"Setidaknya masyarakat sudah memahami bahwa negara mengeluarkan subsidi Rp 502 triliun, itu sungguh sangat besar," ujar Moeldoko.

Baca juga: Kericuhan Mewarnai Demonstrasi Mahasiswa Menolak Kenaikan BBM

Menurut Moeldoko, apabila tidak menaikkan harga BBM bersubsidi, maka pemerintah harus menggelontorkan kembali ABPN yang besar.

"Kalau nanti tidak ada upaya kenaikan, negara akan mengeluarkan kocek lagi (untuk subsidi) Rp 198 triliun, jadi total kurang lebih Rp 700 triliun," kata Moeldoko.

Meski demikian, Moeldoko belum dapat memastikan kapan pemerintah akan memutuskan kenaikan harga BBM bersubsidi.

"Belum, belum. Kita tidak bicara waktu, tapi bicara alternatif-alternatif," ujar Moeldoko.

Skenario

Pemerintah, kata Moeldoko, menyiapkan beberapa skenario. Skenario itu antara lain, pembatasan penggunaan BBM bersubsidi.

"Mudah-mudahan enggak (naik) sih ya," kata Moeldoko ketika kembali ditanya kapan waktu kenaikan harga BBM bersubsidi oleh awak media.

Moeldoko mengatakan, keputusan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi merupakan pilihan yang sulit bagi pemerintah.

"Itu menjadi pilihan sulit, apapun akan diambil negara untuk menyelamatkan yang lebih besar. Sebuah keputusan tidak bisa memuaskan semua pihak, tapi negara harus mengambil langkah. Semua sudah kami kalkulasi dengan baik," jelas Moeldoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahasiswa Kedokteran 'Nge-prank' Curi Mobil Teman Koas di Rumah Sakit, Kini Terancam Penjara

Mahasiswa Kedokteran "Nge-prank" Curi Mobil Teman Koas di Rumah Sakit, Kini Terancam Penjara

Regional
Warga Resah Aktivitas Tempat Hiburan Malam di Banyumas, Ada Promo Khusus Pakai Istilah Pendidikan

Warga Resah Aktivitas Tempat Hiburan Malam di Banyumas, Ada Promo Khusus Pakai Istilah Pendidikan

Regional
Banjir Ngarai Sianok Bukittinggi, Air Sampai Atap Rumah

Banjir Ngarai Sianok Bukittinggi, Air Sampai Atap Rumah

Regional
Optimalkan Pengelolaan Sampah di TPA Lelang, Bupati Aulia Serahkan Bulldozer D3 kepada DLHP HST

Optimalkan Pengelolaan Sampah di TPA Lelang, Bupati Aulia Serahkan Bulldozer D3 kepada DLHP HST

Regional
Mayat Misterius yang Tertimpa Potongan Beton di Banjar Kalsel Diduga Pemulung Besi Bekas

Mayat Misterius yang Tertimpa Potongan Beton di Banjar Kalsel Diduga Pemulung Besi Bekas

Regional
Caleg PDI-P di Banyumas Mundur akibat Sistem Komandate, KPU Klarifikasi

Caleg PDI-P di Banyumas Mundur akibat Sistem Komandate, KPU Klarifikasi

Regional
Korupsi Dana Hibah Pilkada, 5 Eks Anggota KPU Aru Maluku Divonis 1,5 Tahun Penjara

Korupsi Dana Hibah Pilkada, 5 Eks Anggota KPU Aru Maluku Divonis 1,5 Tahun Penjara

Regional
Partai Demokrat Resmi Dukung Andika Hazrumy di Pilkada Serang 2024

Partai Demokrat Resmi Dukung Andika Hazrumy di Pilkada Serang 2024

Regional
Pengungsi Rohingya Kabur di Aceh Barat, Aktivis Sebut Ada Pembiaran

Pengungsi Rohingya Kabur di Aceh Barat, Aktivis Sebut Ada Pembiaran

Regional
3 Bulan Upah Belum Dibayar, Puluhan 'Cleaning Service' RSUD Nunukan Mogok Masal

3 Bulan Upah Belum Dibayar, Puluhan "Cleaning Service" RSUD Nunukan Mogok Masal

Regional
Kecelakaan Truk di Tol Semarang, Sopir Asal Malang Tewas

Kecelakaan Truk di Tol Semarang, Sopir Asal Malang Tewas

Regional
Masih Ada 6 Nelayan Aceh Ditahan di Thailand

Masih Ada 6 Nelayan Aceh Ditahan di Thailand

Regional
PDIP Usung 5 'Incumbent' Kepala Daerah di Pilkada Bangka Belitung

PDIP Usung 5 "Incumbent" Kepala Daerah di Pilkada Bangka Belitung

Regional
Polda Maluku Tangkap 2 Terduga Mafia Tanah di Pulau Buru, 1 Masih Buron

Polda Maluku Tangkap 2 Terduga Mafia Tanah di Pulau Buru, 1 Masih Buron

Regional
Modus Latihan Silat, Remaja di Lampung Tengah Perkosa Siswi SD

Modus Latihan Silat, Remaja di Lampung Tengah Perkosa Siswi SD

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com