Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Angkot Vs Maxim di Nunukan, Sopir Angkot: Kami Tidak Menolak Vaksin tapi Kami Menolak Maxim

Kompas.com - 01/09/2022, 18:36 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Para sopir angkutan kota (Angkot) di Nunukan, Kalimantan Utara, memenuhi kantor Dinas Perhubungan, memprotes keberadaan layanan roda empat dari aplikasi Maxim, Kamis (1/9/2022).

Para supir meneriakkan bahwa Maxim merenggut penghasilan mereka. Bahkan eksistensi Angkot di Nunukan juga terancam.

"Nunukan ini adalah pulau kecil segenggaman. Tidak ada pembagian jalur dan semua Angkot melayani kemana pun tujuan penumpang di pulau kecil ini. Angkot ada sejarah panjang dan tidak bisa begitu saja diabaikan. Kami tegaskan kami tidak menolak vaksin, tapi kami menolak Maxim," ujar salah satu perwakilan supir Angkot Nunukan, Leo.

Baca juga: Tolak Keberadaan Maxim, Puluhan Sopir Angkot di Nunukan Mogok dan Memarkir Mobil Sepanjang Alun-alun

Para supir meminta agar Dinas Perhubungan Nunukan tidak memberikan izin untuk Maxim mobil.

Semua bermuara pada kondisi terkini, di mana penumpang sangat sulit didapat. Pendapatan para supir jauh dari kata layak.

"Kami hanya mengandalkan pendatang. Hanya memuat mereka yang datang ke Nunukan melalui kapal laut di pelabuhan. Kalau penduduk setempat sangat jarang. Semua tahu kalau satu rumah warga Nunukan pasti ada motor," lanjutnya.

Aksi kali ini, meneruskan aksi spontan para supir angkot sebelumnya di Alun-alun Nunukan, Selasa (30/8/2022) lalu.

Saat itu, puluhan angkot mogok dan diparkirkan sepanjang alun-alun. Aksi tersebut, sebagai bentuk protes keberadaan Maxim mobil.

Aksi yang digelar hari ini, bertepatan dengan jadwal mediasi sebagai tindak lanjut aksi para sopir angkot Nunukan sebelumnya.

Baca juga: Takut Harga BBM Naik Besok, Ojol hingga Sopir Angkot di Cimahi Antre Panjang

"Kami akan terus berdemo, kami akan meminta hearing ke DPRD, melapor ke Bupati Nunukan, agar bersurat ke Provinsi untuk tidak mengeluarkan izin operasi maxim di Nunukan," kata Leo.

Kepala Dinas Perhubungan, Abdul Halid mengatakan, mediasi yang menghadirkan Organda, pihak Maxim Nunukan dan Satlantas Polres Nunukan ini akhirnya mengeluarkan keputusan untuk menon aktifkan sementara Maxim mobil.

"Kami sudah sepakat untuk sementara menghentikan layanan Maxim roda empat mengingat gejolak yang terjadi," katanya.

Kebijakan ini juga didasari pihak Maxim Nunukan yang belum mendapatkan izin trayek regional Nunukan.

Dinas Perhubungan Nunukan, meminta agar perusahaan transportasi asal Rusia ini terlebih dahulu melengkapi izin operasi ke Pemerintah Provinsi Kaltara.

"Selama perizinan itu belum didapat, kami harap layanan roda empat maxim off dulu," tegasnya.

Baca juga: Ingin Punya Mobil, Pemuda Ini Nekat Begal Sopir Taksi Online di Sleman

Sementara itu, Direktur Maxim Nunukan Hariyanti Kadir, memilih mengalah dan menjalankan kesepakatan untuk menonaktifkan layanan mobil sampai ada solusi yang tidak merugikan salah satu pihak.

Langkah yang akan dilakukan, mereka akan segera mengumpulkan para driver untuk tidak melakukan pelayanan sampai perizinan dari dinas perhubungan provinsi keluar.

"Kalau kita diminta menonaktifkan fitur layanan mobilnya, semua bisa off karena seluruh fitur terkoneksi satu sama lain. Caranya ya aplikasi tetap on, tapi para driver tidak melayani permintaan konsumen," katanya.

Hariyanti juga mengaku belum terlalu paham mengenai atensi Dinas Perhubungan Nunukan, yang merekomendasikan agar Maxim meminta izin operasional ke Pemerintah Provinsi Kaltara.

Yang artinya, Maxim yang dirugikan, tapi kembali harus mulai dari awal untuk berusaha mendapat izin.

"Selama ini, Maxim Nunukan sudah mengantongi Online Single Submission (OSS) yang dikeluarkan pemerintah pusat. Tapi kita akan coba komunikasi lebih lanjut lagi, bentuk izinnya seperti apa, yang jelas kita off untuk layanan mobil. Untuk yang motor tetap jalan," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com