JAYAPURA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri (BPKLN) Provinsi Papua Suzanna Wanggai mengungkapkan, ada dua kapal nelayan asal Kabupaten Merauke yang hilang di perairan Papua Nugini.
Waktu hilangnya kedua kapal tersebut, bersamaan dengan kasus tertembaknya seorang nakhoda kapal nelayan di lokasi yang sama.
Suzanna memastikan informasi tersebut telah disampaikan kepada Kedutan Besar Indonesia di Port Moresby, Papua Nugini.
"Dua kapal sampai saat ini kita belum tahu keberadaan dan kita serahkan sepenuhnya kepada perwakilan pemerintah kita di Papua Nugini dalam hal ini kedutaan besar RI di Port Moresby dan konsultan RI konsulat RI di Vanimo untuk terus komunikasi intens dengan otoritas terkait di Papua Nugini," ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (25/8/2022).
Diberitakan sebelumnya, Sugeng, nakhoda Kapal Kelvin 02 tewas diduga ditembak oleh tentara perbatasan Papua Nugini saat sedang berlayar di perairan Australia, pada Senin (22/8/2022) siang.
Informasi itu disampaikan oleh pihak keluarga, pemilik kapal dan anggota Satuan Polisi Air Kepolisian Resor Merauke.
Saat ini, kapal nelayan itu sedang dalam perjalanan kembali ke Merauke, Papua, sambil membawa jenazah korban.
Anggota Satuan Polisi Air Polres Merauke, Bripka Guntur membenarkan kejadian tersebut.
"Untuk sementara korban satu orang yaitu nakhoda kapal," kata Bripka Guntur saat ditemui di rumah duka, Senin.
Kemudian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mendesak pemerintah pusat melalui Kementerian Luar Negeri untuk mengeluarkan surat protes kepada pemerintah Papua Nugini.
"Tentu kita pemerintah daerah akan mendorong bagaimana pemerintah pusat bisa membuat surat protes keras terhadap pemerintah Papua Nugini," ujar Kepala Badan Pengelola Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) Provinsi Papua Suzanna Wanggai melalui keterangan tertulis, Rabu (24/8/2022).
Meski nelayan diduga melakukan pelanggaran dengan memasuki kawasan perairan Papua Nugini, namun menurut dia, penembakan tersebut tidak manusiawi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.