Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Sungai Tantangan Mangrove di Pesisir Pantai Kulon Progo

Kompas.com - 10/08/2022, 22:14 WIB
Dani Julius Zebua,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Sampah masih menjadi salah satu tantangan terbesar warga dalam menjaga dan mengembangkan kawasan mangrove di sisi barat muara Sungai Bogowonto, kawasan Pantai Pasir Kadilangu.

Lokasinya ada di wilayah Kalurahan Jangkaran, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sampah terbawa air dari hulu sungai lalu keluar muara. Masih banyak yang terperangkap di tumbuhan mangrove di sana.

Mangrove baru banyak jadi korban dan mati. Karenanya, keberhasilan penanaman tidak tinggi di sini.

Baca juga: Euforia HUT RI, Bendera Merah Putih Berbaris di Jembatan Bambu yang Menghubungkan Kulon Progo–Bantul

"Empat hidup dan enam mati ditabrak sampah," kata Sekretaris Kelompok Tani Mangrove Pasir Kadilangu (TMPK), Finda Timur Windarto saat ditemui di kawasan wisata mangrove Pantai Pasir Kadilangu, pada Rabu (10/8/2022).

Sampah datang sewaktu-waktu, biasanya ketika hulu sungai hujan dan banjir, lalu membawa sampah ke luar muara. Beberapa sampah bisa terperangkap di pohon mangrove.

TMPK berupaya terus menjaga dan mengembangkan mangrove di lokasi itu.

Tumbuhan itu, menurut Finda, sudah ada sejak 1993. Penanaman pertama dilakukan civitas akademika Universitas Gadjah Mada.

Kawasan mangrove terus berkembang sampai sekarang. Banyak instansi, perusahan hingga kelompok masyarakat turut menanam pohon sejenis di sana.

Finda mengungkapkan, penanaman paling berhasil adalah pada 2007, di mana lebih 70 persen masih bertahan sampai sekarang.

Berkembang tiga jenis mangrove di kawasan ini, yakni api-api atau Avicennia, Nipah, hingga paling banyak Rhizophora yang bercirikan akar mencuat menghujam ke tanah.

Sesekali juga ketemu pohon Sonneratia yang buahnya tampak bulat-bulat.

“Yang (ditanam) di kanal sungai ini hidup semua,” kata Finda.

Kawasan mangrove berada di sungai Kalipasir, anak sungai Bogowonto.

Sungai kecil ini bertemu di dekat muara Bogowonto. Rimbun pohon di sana kini menjadi semakin bagus tutupannya sehingga menarik wisatawan.

Pasir Kadilangu tumbuh jadi tempat wisata. Banyak wisatawan datang pada akhir pekan untuk menikmati suasananya dari jembatan-jembatan bambu.

Kegiatan ini berimbas pada perekonomian warga. Kelompok tani mangrove terdiri 33 orang.

Mereka juga bekerja di tambak-tambak udang yang ada di sekeliling.

Mereka menargetkan menanam hingga 50.000 bibit di muara sungai.

Mereka mengambil bibit dari bakau yang sudah ada, membuat pembibitan sendiri dan siap untuk ditanam setiap waktu.

"Baru 40.000," kata Finda.

Humas TMPK, Matsue menceritakan kalau sampah memang salah satu tantangan.

"Pada 2006, jembatan di sini hampir ambruk karena terdorong sampah," kata Matsue.

Namun, menurut dia, tantangan lain adalah muara sungai tertutup pada musim kemarau.

Akibatnya, air meluber hingga ke dusun dan menenggelamkan pemukiman, merusak mangrove maupun tambak.

Baca juga: BERITA FOTO: Ribuan Bendera Merah Putih Membelah Sawah di Kulon Progo

Terparah ketika muara tertutup tujuh bulan beberapa tahun lalu. Air tidak mengalir ke laut.

"Akar mangrove kita membusuk," kata Matsue.

Karenanya, Matsue bersyukur pemerintah mengerjakan normalisasi, berupa Jeti dan pemecah ombak di muara Bogowonto. Proyek ini masih berlangsung.

"Maka tidak ada lagi siklus tahunan muara tertutup. Dulu, ketika banjir, kawasan ini jadi tenggelam,” katanya.

“(Dengan pengendali muara) air bisa lari langsung ke laut jauh sekali, sampah mungkin tidak lagi menggenang muara," kata Matsue, di sela kegiatan penanaman mangrove oleh PT Angkasa Pura I (Persero).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com